1. Articles
  2. Pelajaran dan nasihat dari Sejarah Rasulullah saw
  3. Peperangan Rasulullah saw. Bagian 1 Oleh: DR. Mustafa as Siba’i.

Peperangan Rasulullah saw. Bagian 1 Oleh: DR. Mustafa as Siba’i.

38247 2008/01/23 2024/11/22
Article translated to : العربية

 

1. fakta-fakta sejarah

rasulullah saw. belum terlalu lama tinggal di madinah kemudian peperangan terjadi antara beliau saw. dengan orang-orang musyrik dari kabilah-kabilah orang arab, para sejararahwan muslim mengistilahkan setiap peperangan yang terjadi antara orang-orang muslim yang di hadiri rasulullah saw. dengan  orang-orang musyrik dengan nama “gazwah”. sedangkan jumlah “saraaya” (bagian kecil dari sebuah pasukan yang berjumlah banyak) 38 sariya. pada kesempatan ini, kita hanya akan membahas peperangan rasulullah saw. yang paling terkenal, yang berjumlah 11 gazwah (peperangan), diantaranya yaitu:

1. perang badar.

perang ini terjadi pada tanggal 17 ramadhan tahun ke 2 setelah hijrah, sebabnya rasulullah saw. menginginkan perang, akan tetapi kafilah (rombongan) yang di pimpin oleh abi sufyan telah berhasil lolos, setelah ia mengutus seseorang ke orang-orang quraisy untuk memerangi orang-orang muslim supaya rombongan tetap terjaga, kemudian keluar orang-orang quraisy sekitar 1000 pejuang, diantara mereka 600 orang yang memakai perisai atau baju baja, seratus ekor kuda yang di atasnya seratus perisai, selain perisai pasukan yang berjalan kaki, dan 700 ekor unta, dan ikut serta bersama dengan mereka budak-budak perempuan sebagai penyanyi, mereka memukul rebana sambil bernyanyi dengan nyanyian sindiran buat orang-orang muslim.

adapun orang-orang muslim, mereka berjumlah 313 atau 314 orang, kebanyakan mereka dari kaum anshar, mereka membawa 70 unta, dan dengan dua atau tiga kuda saja, mereka saling bergantian menunggangi unta satu sama lain, dan sebelum mereka turun ke medan perang, rasulullah saw. ingin mengadakan musyawarah bersama dengan para sahabatnya, khususnya orang-orang anshar, tentang medan peperangan, maka orang-orang muhajirin mengusulkan untuk turun ke medan perang, dan mereka berbicara dengan baik, kemudian orang-orang anshar mengetahui bahwasanya rasulullah saw. menunggu komentar atau reaksi mereka, maka sa’dun bin mu’az ra. sebagai pimipinan kaum anshar berkata kepada rasulullah saw.: “wahai rasulullah! kami telah beriman kepadamu, kami mempercayaimu, kami bersaksi bahwa apa yang engkau bawa adalah benar, dan kami memberikan kepada anda terhadap hal tersebut janji setia kami untuk senantiasa ta’at dan mendengarkanmu, maka berjalanlah ya rasulullah sesuai dengan apa yang anda inginkan, kami akan tetap bersama dengan anda, satupun dari kami tidak akan tinggal di belakang, kami tidak takut untuk menghadapi musuh kami besok, kami akan bersabar ketika berperang, jujur dan percaya (dengan pertolongan allah swt.) ketika bertemu dengan musuh, semoga allah swt. memperlihatkan dari kami sesuatu yang menguatkan anda, maka berjalanlah bersama kami dengan berkah allah swt.!

 orang-orang selain sa’ad bin mu’az ra. mengucapkan perkataan yang sama, maka rasulullah saw. berjalan dengan hal tersebut, rasulullah saw. bersabda: “berjalanlah kalian dengan berkah allah swt.! dan bergembiralah! karena allah swt. telah menjanjikan untukku salah satu dari dua kelompok, yaitu: bisa saja al ‘ier (harta benda yang di bawa oleh rombongan berunta), atau an nafier (kelompok yang membawa harta).

kemudian rasulullah saw.berjalan sehingga beliau sampai ke tempat air di badar, maka beliau menempati tempat tersebut, kemudian al habbab bin munzir ra. berkata: “ya rasulullah! ini adalah tempat yang allah swt. menempatkan anda di sini: maka jangan anda melewatinya dan jangan mundur darinya, atau hal ini adalah survei, perang dan taktik? kemudian rasulullah saw. hal ini adalah survei, perang dan taktik. kemudian al habbab bin munzir ra. mengisyaratkan kepada rasulullah saw. untuk berjalan ke tempat yang lain yaitu tempat yang lebih baik dan lebih bermanfaat untuk orang-orang mukmin yaitu tidak memberikan bagian air untuk orang-orang musyrik, maka rasulullah saw. dan para sahabatnya bangkit sampai mereka sampai ke tempat tersebut, yaitu tempat yang di tunjukkan oleh al habbab bin munzir ra., maka merekapun menetap di tempat tersebut.

kemudian sa’ad bin muaz ra. mengusulkan untuk membangun sebuah ‘ariesy (pondokan ) sebagai tempat untuk rasulullah saw. di belakang barisan orang-orang muslim, jika allah swt. memberikan kemenangan kepada kami atas musuh kita, itulah yang kami harapkan, jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka rasulullah dapat menyusul dengan kendaraan itu teman-teman kita yang ada di madinah. sa’ad berkata kepada rasulullah saw.: masih banyak sahabat-sahabat kita yang tinggal di belakang, dan cinta mereka kepadamu ya rasulullah tidak kurang dengan cinta kami ini kepadamu, seandainya mereka dapat menduga bahwasanya rasulullah akan di hadapkan pada perang, niscaya mereka tidak akan berpisah dari tuan, kemudian rasuullah saw. mendo’akannya, dan memerintahkan untuk di buatkan untuknya sebuah ‘aries  (pondokan).

dan ketika kedua belah pihak (orang-orang muslim dan kafir quraisy) telah bertemu, rasulullah saw. merapatkan barisan orang-orang muslim, dan memberikan mereka semangat untuk berperang, serta menggemberikan mereka dengan pahala yang besar terhadap orang yang mati syahid, rasulullah saw. bersabda: “demi allah, yang  memegang hidup muhammad, setiap orang yang sekarang bertempur dengan tabah, bertahan mati-matian, terus maju dan pantang mundur, lalu ia tewas, maka allah swt. akan menempatkannya di dalam surga”.

kemudian beliau saw. kembali ke ‘ariesy-nya (pondoknya) di temani oleh abi bakar ra, dan sa’ad bin mu’az ra. menjaganya dengan menyandang pedangnya, sementara rasulullah saw. sedang berdo’a memohon pertolongan kepada allah swt., di antara do’anya ialah:

“ya allah! aku memohon pertolongan-mu, yang telah kau janjikan kepadaku. ya allah! jika pasukan ini (orang-orang muslim) sekarang binasa maka tidak ada lagi yang menyembah-mu di muka bumi”.

beliau saw. memperpanjang sujudnya, sampai abu bakar ra. berkata kepadanya: ya rasulullah! dengan do’amu itu, allah swt. akan mengabulkan apa yang telah di janjikan kepadamu.

kemudian peperangan berkobar, dan peperangan berakhir dengan kemenangan di raih oleh pihak pasukan muslim, orang-orang musyrik yang terbunuh sekitar 70 orang, diantara mereka yang terbunuh adalah abu jahal dan beberapa orang-orang penting kafir quraisy lainnya, sementara yang tertawan sekitar 70 orang, dan rasulullah saw. memerintahkan untuk di kuburkan seluruh orang-orang yang meninggal, kemudian rasulullah saw. beserta pasukan muslimin kembali ke madinah.

 rasulullah saw. bermusyawarah dengan para sahabatnya mengenai pihak kafir quraisy yang tertawan, umar bin khattab ra. mengusulkan agar mereka di bunuh saja, sementara abu bakar ra. mengusulkan agar mereka di tebus saja dengan bayaran, kemudian rasulullah saw. menerima usulan abu bakar ra. dan orang-orang musyrik menebus pihak mereka yang tertawan dengan harta.

telah turun beberapa ayat mengenai perang badar dari kitab allah swt. allah swt. berfirman dalam surah ali “imran, yang artinya:

“sungguh allah telah menolong kamu dalam peperangan badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah, karena itu bertakwalah kepada allah, supaya kamu mensyukuri-nya. (ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: apakah tidak cukup bagi kamu allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang di turunkan (dari langit). ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya allah swt. menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. dan allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu, melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. dan kemenganmu itu hanyalah dari allah yang maha perkasa lagi maha bijaksana. (allah menolong kamu dalam perang badar dan memberi bala bantuan itu) untuk membinaskan segolongan orang-orang yang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa”.

(qs. ali ‘imran: 123-127).

dan turun juga ayat sebagai teguran kepada rasulullah saw. karena menerima tebusan untuk para tawanan pihak kaum quraisy, allah swt. berfirman yang artinya:

“tidak patut, bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). dan allah maha perkasa lagi maha bijaksana.

“kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil.

(qs.al anfaal: 67-68).

 


2. perang uhud

perang ini terjadi pada hari sabtu tanggal 15 syawal pada tahun ke tiga setelah hijrah, sebabnya orang-orang quraisy ingin membalas dendam atas kekalahannya pada perang badar, mereka senantiasa bersiap-siap, dan mempersiapkan diri untuk memerangi rasulullah saw. di madinah, mereka keluar untuk berperang dengan jumlah 3000 pejuang, 700 orang yang memakai perisai atau baju baja dan 200 kuda, serta 17 orang perempuan yang ikut bersama dengan mereka, di antaranya hindun binti utbah isteri abi sufyan, ayahnya telah terbunuh pada waktu perang badar, kemudian mereka berjalan sehingga mereka sampai ke bagian bawah al waadi (yaitu gunung yang tinggi yang terletak di sebelah utara madinah dengan jarak 2 mil darinya), berhadapan dengan madinah.

rasulullah saw. dan beberapa orang dari sahabat menyarankan agar orang-orang muslim tidak keluar menemui mereka, akan tetapi tetap di madinah, jika orang-orang musyrik menyerang mereka maka akan di lawan, namun sebagian dari remaja-remaja muslim serta beberapa orang dari kaum anshar dan muhajirin, khususnya orang-orang yang tidak ikut andil dalam perang badar dan tidak mendapatkan pahala kemuliaan perang pada waktu itu, mereka sangat semangat untuk keluar menemui mereka dan mendatangi tempat mereka.

 maka rasulullah saw. menuruti kemauan mereka, kemudian beliau masuk ke rumahnya dan memakai baju bajanya (perisai), serta memakai perisai di punggungnya, dan beliau saw. mengambil tombaknya, kemudian beliau keluar menemui kaum muslimin, sambil beliau menyandang pedangnya, kemudian orang-orang yang mengusulkan kepada beliau saw. untuk keluar ke medan perang menemui orang-orang musyrik merasa menyesal karena mereka yang menyebabkan rasulullah saw. mengerjakan yang tidak sesuai dengan pendapatnya, mereka berkata kepada rasulullah saw.:

“bukan maksud kami untuk menentang pendapat baginda, maka lakukanlah sesuai yang baginda inginkan, juga kami tidak bermaksud memaksa baginda”.

kemudian rasulullah saw. menjawab mereka dengan mengatakan:

 “tidak pantas bagi seorang nabi jika telah mengenakan pakaian besinya untuk meletakkanya kembali,  sampai allah swt. memutuskan antara dia dan antara musuh-musuhnya”.

maka rasulullah saw. keluar bersama dengan orang-orang muslim yang berjumlah sekitar 1000 orang diantara mereka 100 orang yang memakai perisai atau baju baja, dan 2 ekor kuda.

ketika orang-orang muslim telah berkumpul untuk keluar ke medan perang, rasulullah saw. melihat sekelompok dari kaum yahudi, mereka ingin keluar bersama dengan abdullan bin ubay bin salul pemimpin orang-orang munafik,  mereka ingin ikut berperang  bersama orang-orang muslim ke medan perang. maka rasulullah saw. bertanya: apakah  mereka telah memeluk agama islam? mereka menjawab: tidak ya rasulullah. rasulullah saw. bersabda: perintahkan mereka untuk kembali, karena kita tidak akan meminta bantuan dengan orang-orang musyrik untuk melawan orang-orang musyrik”.

di pertengahan jalan abdullah bin ubay bin salul bersama dengan 300 orang munafik berpisah dengan kaum muslimin, maka jumlah yang tersisa dari kaum muslimin ialah 700 orang saja, kemudian rasulullah saw.tetap melanjutkan perjalanan dan beliau mengatur barisan para sahabat, dan meletakkan pemimpin di setiap kelompok, beliau memilih 50 orang sebagai pemanah yang di pimpin oleh abdullah bin jubair al anshary ra. untuk menjaga orang-orang muslim dari serangan orang-orang musyrik dari arah belakang mereka, rasulullah saw. bersabda kepada mereka: “jagalah kami dari arah belakang, sebab kami khawatir mereka akan datang mendatangi kami dari arah belakang, hujanilah mereka dengan panah-panah, sebab dengan serangan panah kuda itu tidak akan maju, kami akan senantiasa kuat selama kalian tidak meninggalkan tempat kalian, ya allah! sesungguhnya aku bersaksi kepada-mu atas mereka.

dalam riwayat yang lain rasulullah saw. berpesan kepada mereka: “kalau kalian melihat kami dapat menghancurkan mereka sehingga kami memasuki pertahanan mereka, kalian jangan meninggalkan tempat kalian sampai ada perintah untuk kalian, dan jika kalian melihat kami yang di serang jangan pula kami di bantu dan jangan tinggalkan tempat kalian sampai ada perintah buat kalian,”.

kemudian peperangan di mulai, dan allah swt. memenangkan orang-orang muslim dari musuh-musuh mereka, mereka membunuh jumlah yang banyak dari golongan orang-orang musyrik, akan tetapi tiba-tiba keadaan berbalik, orang-orang muslim tenggelam dengan keasyikan mengambil harta rampasan perang yang  mereka dapatkan dari tentara-tentara kafir quraisy.

kemudian para pasukan pemanah melihat hal tersebut dari arah belakang mereka, dan mereka berkata: “apa yang akan kita lakukan, sementara allah swt. telah menolong rasul-nya? kemudian mereka berfikir untuk meninggalkan tempat mereka dan ikut bergabung dengan kaum muslimin yang lain untuk mendapat bagian mereka dari harta rampasan perang, kemudian pimpinan mereka abdullah bin jubair ra. mengingatkan mereka tentang pesan rasulullah saw. kepada mereka, mereka menjawab: perang telah berakhir, tidak ada lagi gunanya kita tetap menetap di sini untuk menjaga mereka, akan tetapi abdullah bin jubair ra. dan 10 orang sahabat yang lain enggang untuk meninggalkan tempat mereka.

hal ini di lihat oleh khalid bin walid sebagai pemimpin kavaleri atau sayap kanan orang-orang musyrik, dia mengerahkan pasukannya ke tempat pasukan pemanah, dan menghujani orang-orang muslim dengan panah, dia menyerang orang-orang muslim dari arah belakang mereka, orang-orang tidak sadar dengan keadaan tersebut, kecuali setelah pedang menusuk mereka dari semua arah, mereka menjadi panik, kemudian tersebar kabar bahwa muhammad saw. telah terbunuh, maka sebagian dari mereka berlari dan kembali ke madinah, orang-orang musyrik mampu untuk menembus pertahanan orang-orang muslim dan sampai ke rasulullah saw. sehingga rasulullah saw. terkena dengan lemparan batu mereka sehingga beliau merasakan pusing, wajahnya pecah-pecah, bibirnya luka-luka, ke dua lututnya luka, topi bajanya pecah, dua keping lingkaran rantai topi besi yang menutupi wajahnya, telah menusuk pula menembus pipinya, orang-orang musyrik saling bersaing  untuk membunuh muhammad saw.

rasulullah saw. dapat menguasai dirinya, begitupun beberapa orang dari orang-orang muslim, diantara mereka ialah: abu dujanah ra. yang menjadi perisai buat rasulullah saw. untuk menjaganya dari panah orang-orang quraisy, sehingga anak panah tertancap di punggungnya, diantara mereka ada juga sa’ad bin abi waqqas ra. pada hari itu beliau melemparkan sekitar 1000 anak panah, di antara mereka ada juga: nusaibah ummu imaarah al anshariyah ra. meninggalkan tugasnya sebagai pemberi air minum  untuk orang-orang muslim yang terluka, dan ia berperang dengan menggunakan pedang, dan memanah, demi untuk melindungi rasulullah saw. sehingga ia terluka parah di bagian lehernya, ia berperang bersama-sama dengan suaminya dan anak-anaknya. rasulullah saw. bersabda kepada mereka: “allah memberkahi kalian sekeluarga”.

kemudian nusaibah ra. berkata kepadanya: “berdo’alah kepada allah! agar kami dapat menemani kamu di surga”. kemudian rasulullah berdo’a: “ya allah! jadikanlah mereka sebagai teman saya di surga”. setelah itu nusaibah ra. berkata: “saya tidak menghiraukan terhadap apa yang menimpa saya dengan hal dunia”. rasulullah saw. menceritakan tentang beliau (nusaibah ra.) : “aku tidak menoleh ke kanan dan kekiri pada perang uhud, kecuali aku melihatnya bertempur melindungiku”. pada hari itu nusaibah ra. terluka 12 luka, seperti tusukan tombak dan sayatan pedang.

di saat-saat genting tersebut, ubayy  bin khalf mencoba untuk sampai ke rasulullah saw. dan membunuhnya, dan ia bertekad dan bersumpah untuk tidak kembali kecuali keinginannya tersebtu terlaksana, kemudian rasululullah saw. mengambil belati dari orang-orang yang bersama dengannya, dan menusukkannya ke ubayy bin khalf sehingga ia meninggal, hanya dialah orang yang terbunuh oleh rasulullah saw. dalam seluruh peperangannya, kemudian rasulullah saw. mampu untuk berdiri dengan bantuan talhah bin ubaidillah ra., dan beliau memandangi orang-orang musyrik, beliau melihat sebagian dari mereka di atas gunung, kemudian beliau bersabda: “…ya allah tidak ada kekuatan bagi kami kecuali dengan pertolongan-mu”. dan peperanganpun berakhir. abu sufyan dan orang-orang musyrik yang lain merasa puas karena kekalahannya di perang badar telah terbalaskan, maka abu sufyan berkata: “yang sekarang ini adalah balasan untuk peristiwa pada perang badar”.

pihak muslim yang terbunuh pada perang ini  di antaranya ialah: hamzah ra. paman rasulullah saw., hindun isteri abi sufyan membelah dada hamzah ra. dan merobek perut hamzah ra. kemudian ia mengeluarkan jantungnya dan mengunyahnya.  rasulullah saw. sangat sedih melihat keadaan pamannya tersebut. kemudian beliau bersabda: “demi allah, kalau pada suatu ketika tuhan memberikan kemenangan kepada kami melawan mereka, niscaya akan ku aniaya mereka dengan cara yang belum pernah di lakukan oleh orang arab”. akan tetapi setelah kejadian ini,  allah swt. melarang untuk melakukan pembalasan dendam.

jumlah orang-orang muslim yang terbunuh pada peperangan ini ialah sekitar 70 orang, sedangkan jumlah pihak quraisy yang terbunuh ialah 23 orang.

allah swt. menurunkan beberapa ayat mengenai peperangan ini sebagai penawar luka bagi orang-orang mukmin, dan allah swt. memperingatkan mereka tentang sebab kekalahan yang mereka alami, allah swt. berfirman dalam surah ali ‘imran yang artinya:
 
“janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

“jika kamu (pada perang uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-nya (gugur sebagai) syuhada’. dan allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.

“dan agar allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.

“apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.

(qs. ali ‘imran: 139-142).

allah swt. berfirman, yang artinya:

“dan sesungguhnya allah telah memenuhi janji-nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-nya sampai pada sa'at kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (rasul) sesudah allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. kemudian allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan sesunguhnya allah telah mema'afkan kamu. dan allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman.

“(ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(qs.ali ‘imran: 152-153).


3. perang bani nadhir


mereka adalah kaum yahudi yang tinggal bertetangga dengan orang-orang muslim di madinah, mereka bersekutu untuk keluar memerangi kaum muslim, antara mereka dengan orang-orang muslim terdapat perjanjian perdamaian dan saling tolong menolong sebagaimana yang telah kita jelaskan pada artikel yang telah lewat.

akan tetapi watak buruk dan ingkar janji dalam diri orang-orang yahudi membuat mereka melanggar perjanjian yang mereka telah sepakati dengan orang-orang muslim, ketika rasulullah saw. dan beberapa orang dari sahabatnya berada di bani nadhir dan sedang bersandar ke dinding rumah mereka, tiba-tiba mereka bersekongkol untuk membunuh rasulullah saw. dengan membuang batu besar dari atap rumah, rasulullah saw. mengetahui hal tersebut maka beliau saw. segera berdiri seolah-olah beliau mempunyai urusan yang sangat penting, beliau kembali ke madinah,dan para sahabatnya menemuinya, kemudian beliau saw. mengutus muhammad bin maslamah ra. kepada mereka agar mereka meninggalkan tempat tinggalnya, karena mereka telah berniat untuk melanggar perjanjian perdamaian, kemudian rasulullah saw.menunda atau memberikan mereka waktu 10 hari untuk keluar.

maka bani nadhir bersiap-siap untuk keluar meninggalkan tempatnya karena peringatan tersebut, akan tetapi abdullah bin abi salul pimpinan orang-orang munafik membujuk mereka agar tidak pergi, dan menjanjikan mengirimkan mereka bantuan yang berjumlah 2000 orang dari kelompoknya yang akan membantunya, maka mereka tidak jadi pergi, dan membuat benteng penjagaan di tempat mereka, dan mengirim surat kepada rasulullah saw.yang berbunyi: “kami tidak akan keluar dari tempat kami, maka lakukanlah apa yang hendak kamu lakukan”.

maka rasulullah saw. keluar menemui mereka dengan para sahabatnya yang di pimpin oleh ali bin abi thalib ra. ketika mereka telah melihat orang-orang yahudi, mereka melemparinya dengan batu dan memanahnya”. sementara bantuan yang di janjikan oleh pimpinan orang-orang munafik abdullah bin abi salul tidak datang, maka rasulullah saw. mengepung mereka, merekapun bersabar dengan hal tersebut kemudian rasulullah saw. terpaksa memutuskan sumber makanan mereka, maka ketika itu mereka berkata: kami akan keluar dari negerimu, rasulullah saw. memberikan syarat kepada mereka untuk keluar dengan tidak membawa senjata, dan mereka boleh membawa harta perbekalan mereka, dan darah mereka terjaga tidak akan menetes setetespun, maka ketika mereka hendak pergi mereka mengambil apa saja dari barang-barangnya yang mampu ia bawa, dan mereka merubuhkan rumah-rumah mereka agar tidak di gunakan oleh orang-orang islam, dan mereka bersegera, diantara mereka ada yang tinggal di khaibar yang jaraknya sekitar 100 mil dari madinah, dan sebagian yang lain tinggal di “jarsy” di sebelah selatan kota syam.

berkenaan dengan perang ini allah swt. menurunkan surah al hasyr, di dalamnya terdapat firman allah swt. yang artinya:

“dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) allah; maka allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. dan allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan.

“dan jika tidaklah karena allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, benar-benar allah mengazab mereka di dunia. dan bagi mereka di akhirat azab neraka.

“yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang allah dan rasul-nya. barangsiapa menentang allah dan rasul-nya, sesungguhnya allah sangat keras hukuman-nya.

(qs.al hasyr: 2-4).


4. perang ahzab

perang ini di namai juga dengan perang khandaq, perang ini terjadi pada bulan syawal tahun ke 5 setelah hijrah, sebabnya ialah setelah bani nadhir terusir dan terpecah belah, beberapa orang dari pimpinan mereka (bani nadhir) datang ke mekkah, dan mengajak serta memanas-manasi orang-orang quraisy untuk memerangi muhammad saw.,maka orang-orang quraisypun menyetujuinya, kemudian pimpinan-pimpinan orang-orang yahudi pergi ke ghatfan, sehingga banu fazaarah dan banu murrah menyetujui rencana mereka, dan mereka semangat dan berangkat menuju madinah.

ketika rasulullah saw. mendengar bahwa mereka keluar untuk memeranginya, maka beliau saw. bermusyawarah dengan para sahabatnya, salman al farisiy ra. mengusulkan kepadanya untuk menggali parit (khandaq) di sekitar madinah, maka rasulullah saw. memerintahkan untuk menggalinya dan beliaupun ikut serta membantu menggali, ketika orang-orang quraisy dengan para sekutunya telah tiba di madinah mereka melihat galian parit tersebut dengan keheranan karena hal ini tidak lumrah bagi kaum arab, mereka berjumlah 10.000, sedangkan jumlah orang-orang muslim 3000 orang.

huyyay bin akhtab dia adalah salah seorang yahudi dan dia menghasut orang-orang quraisy dan kelompok-kelompok yang lain untuk memerangi muslimin, dia pergi ke ka’ab bin usaid pemimpin kaum bani quraidzah, dia membujuknya untuk membatalkan perjanjian perdamaian yang di sepakati antara pihak dia dengan pihak muslimin, rasulullah saw. telah memikirkan kemaslahatan buat bani quraidzah dengan memberi mereka 1/3 hasil buah madinah, akan tetapi orang-orang anshar menolaknya sebagai keagungan terhadap agama mereka untuk memberikan hal duniawi kepada mereka orang-orang yang senang suka berkhianat dan mengingkari janji.

peperangan di mulai dengan setelah beberapa dari penunggang kuda orang-orang musyrik mencoba melewati galian parit dari salah satu sudut madinah yang sempit, orang-orang muslim menghadang dan memerangi mereka, kemudian nu’aim bin mas’ud bin ‘aamil mendatangi rasulullah saw., ia mengabarkannya bahwa dia telah masuk islam, sedangkan kaumnya tidak mengetahui bahwa ia telah memeluk agama islam, dan kaum bani quraidzah mempercayainya, merasa aman dengan dia dan merasa kuat karenanya, ia berkata kepada rasulullah saw: perintahkanlah saya sesuai yang baginda inginkan! maka rasulullah saw. bersabda kepadanya: sesungguhnya kamu di sisi kami adalah satu orang,.., sesungguhnya perang itu adalah sebuah strategi (khud’ah).

kemudian nu’aim menggunakan kepintarannya sampai ia berhasil memisahkan antara quraisy dan sekutunya, dan antara bani quraidzah, sehingga muncul di benak mereka masing-masing rasa saling mencurigai satu sama lain, allah swt. mengirimkan buat sekutu-sekutu tersebut angin yang sangat kencang di malam hari yang sangat dingin, sehingga membuat mereka keletihan dan memporak-porandakan kemah-kemah mereka, maka pihak sekutu merasa ketakutan dan akhirnya mereka kembali pada malam itu juga, ketika pagi hari orang-orang muslim meperhatikan alam sekitarnya mereka tidak melihat satu orangpun dari orang-orang quraisy dan sekutunya yang tinggal.

dengan peperangan ini allah swt. menurunkan ayat al qur’an, yang artinya:

“hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. dan adalah allah maha melihat akan apa yang kamu kerjakan.

“(yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan, dan kamu menyangka terhadap allah dengan bermacam-macam prasangka.

“disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat dahsyat.

 (qs.al ahzaab: 9-11).

kemudian allah swt. menyebutkan ciri-ciri sikap orang-orang munafik mengenai kemunduran mereka dari medan perang, kemudian menyebutkan sifat-sifat orang mukmin, allah swt. berfirman,yang artinya:

“dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "inilah yang dijanjikan allah dan rasul-nya kepada kita". dan benarlah allah dan rasul-nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.

“di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada allah; maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya),

“supaya allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-nya, atau menerima taubat mereka. sesungguhnya allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.

“dan allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun. dan allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan, dan adalah allah maha kuat lagi maha perkasa. (qs. al ahzaab: 22-25).


5. perang bani quraidzah

perang ini terjadi pada tahun ke 5 hijriah, setelah terlihat apa yang di alami oleh orang-orang yahudi bani quraidzah dari kehinaan, mengingkari janji dan bersekutu dengan orang-orang quraisy dan sekutunya.dan setelah di umumkan untuknya waktu berkecamuknya perang ahzaab mereka mengingkari perjanjiannya dengan rasulullah saw., mereka hidup bertetangga dengan rasulullah saw. di madinah, rasulullah saw. memandang perlu untuk mendidik atau memberikan pelajaran kepada para pengkhianat tersebut yang suka mengingkari janji, dan menampakkan kepada mereka bahwa madinah adalah tempat jihadnya dan dakwahnya sehingga mereka tidak mempermainkannya pada kesempatan yang lain, seperti membatalkan perjanjian yang telah di sepakati antara mereka dengan tetangganya orang-orang muslim, dan menampakkan tabi’atnya sebagaimana orang-orang yahudi yang lain yaitu suka mengingkari janji dan hina.

imam bukhari meriwayatkan dari aisyah ra.ketika rasulullah saw. kembali dari perang khandaq, dan setelah beliau meletakkan senjatanya dan mandi, beliau saw. di datangi malaikat jibril as. sementara kepala beliau di penuhi dengan debu, jibril as. berkata: engkau telah meletakkan senjata, demi allah! jangan kamu meletakkannya (di sini). rasulullah saw. bertanya: kalau begitu di mana? jibril as. menjawab: di sana, dan menunjuk bani quraidzah. aisyah ra. berkata: kemudian rasulullah saw. keluar menemui mereka. rasulullah saw. memerintahkan kepada orang yang menyeru buat orang lain agar salah seorangpun dari mereka tidak shalat ashar kecuali di bani quraidzah, kemudian beliau keluar bersama dengan mereka, dan bendera di bawa oleh ali bin abi thalib ra. orang-orang muslim yang berkumpul berjumlah 3000 orang, dan 36 ekor, ketika ali bin abi thalib ra. telah dekat dengan benteng pertahanan bani quraidzah, ia mendengar dari mereka percakapan yang menjelek-jelekkan rasulullah saw. dan isteri-isterinya, maka ia mengabarkan hal tersebut kepada rasulullah saw. dan meminta supaya rasulullah saw. tidak mendekat dengan orang-orang kotor tersebut.

kemudian rasulullah saw. bersbda kepada ali ra.: jika mereka melihatnya (muhammad saw.) tentu mereka tidak akan mengeluarkan kata-kata kotor itu,karena beliaus saw. mengetahui akhlak mereka yang munafik dan suka cari muka, maka ketika mereka melihatnya mereka diam sebagaimana yang telah di beritakan oleh rasulullah saw. kemudian orang-orang muslim mengepung mereka selama 25 hari, ketika mereka telah merasa kesulitan, mereka menyetujui keputusan rasulullah saw., sa’ad bin mu’adz pemimpin kaum aus menghakimi mereka, sementara bani quraidzah adalah sekutu bani aus, sa’ad memutuskan untuk membunuh pejuang mereka, dan menahan anak cucu mereka mereka, membagi harta mereka, kemudian rasulullah saw. melaksanakan keputusan tersebut. dengan hal ini berakhirlah sudah rekayasa-rekayasa dan segala persekongkolan orang-orang yahudi kepada rasulullah saw. dan dakwahnya, dengan keputusan yang sudah final di madinah dan sekitarnya.

pada peperangan ini turun beberapa ayat, yang menjelaskan pengkhianatan orang-orang yahudi, mengenai pelanggaran janji mereka dan pengkhianatan mereka terhadap barisan orang-orang muslim pada perang ahzab,allah swt. berfirman, yang artinya:

“dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata: "hai penduduk yatsrib (madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu". dan sebahagian dari mereka minta izin kepada nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata : "sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)". dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanya hendak lari.

“kalau (yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad niscaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat.

“dan sesungguhnya mereka sebelum itu telah berjanji kepada allah: "mereka tidak akan berbalik ke belakang (mundur)". dan adalah perjanjian dengan allah akan diminta pertanggungan jawabnya.

“katakanlah: "lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja".

(qs. al ahzaab: 13-16).

sampai firman allah swt. yang artinya:

“dan dia menurunkan orang-orang ahli kitab (bani quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan.
“dan dia mewariskan kepada kamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak . dan adalah allah maha kuasa terhadap segala sesuatu.

 (qs.al ahzaab: 26-27).


6. perang hudaibiyah

perang ini terjadi pada bulan dzul qa’dah pada tahun ke 6 hijriah, diantara sebabnya ialah rasulullah saw. bermimpi bahwasanya beliau saw. dan para sahabatnya masuk ke baitullah (mesjidil haram) dengan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya dan tidak merasa takut.

maka rasulullah saw. memerintahkan orang-orang muslim bersiap-siap untuk berangkat ke mekkah untuk melakukan umrah, dengan tidak ada maksud untuk berperang dengan orang-orang quraisy, maka orang-orang anshar dan muhajirin keluar bersama dengan beliau saw. mereka sangat rindu untuk melihat baitullah (mesjidil haram) setelah 6 tahun mereka di larang ke tempat tersebut, keluar bersama dengan mereka siapa saja yang ingin dari orang-orang arab.

dan mereka memulai berihram untuk umrah di tempat yang di namai dzul hulaifah, agar orang-orang dan khususnya kaum quraisy mengetahui bahwasanya mereka tidak menginginkan peperangan, jumlah kaum muslimin yang keluar bersama dengan rasulullah saw. sekitar 1500 orang, mereka keluar dengan tidak membawa senjata kecuali senjata yang sering di pakai oleh orang-orang yang akan bepergian, beliau saw. berjalan sehingga sampai di “asfaan” dan datang orang yang berkata kepadanya: orang-orang quraisy telah mendengarkan kabar perjalananmu, maka mereka keluar dan telah memakai kulit macan, mereka bersumpah dengan nama allah, kamu tidak dapat memasukinya selamanya. maka rasulullah saw. bersabda: “alangkah celakanya orang-orang quraisy, mereka telah termakan oleh peperangan..”.

ketika beliau saw. telah tiba di hudaibiyah sebuah tempat yang dekat dari mekkah (antara makkah dan antar jalan menuju jeddah sekarang), rasulullah saw. di datangi oleh beberapa orang dari bani khuza’ah, mereka bertanya tentang maksud kedatangannya? maka rasulullah saw. mengabarkannya bahwa beliau saw. dan rombongannya datang hanya untuk berziarah ke kabbah dan melaksanakan umrah, merekapun kembali dan menyampaikan hal tesebut kepada yang lain: “sesungguhnya kalian terlalu cepat mengambil kesimpulan tentang muhammad saw., beliau tidak datang untuk berperang, tapi datang hanya untuk berziarah ke baitullah ini, maka mereka berkata: tidak! demi allah, mereka tidak akan memasukinya kami akan melawannya, sehingga orang-orang arab tidak akan bercerita tentang kami dengan hal tersebut. kemudian mereka mengutus ‘urwah bin mas’ud ats tsaqafy untuk membicarakan hal tersebut dengan rasulullah saw., setelah pembicaraan tersebut selesai, iapun kembali ke kaum quraisy dan ia menceritakan mereka mengenai apa yang ia lihat dari kecintaan para sahabat terhadap rasul mereka serta perilaku mereka terhadap rasulullah saw.dan ia menyarankan mereka untuk berdamai dengan muhammad saw. akan tetapi mereka menolak.

kemudian rasulullah saw. mengutus usman bin affan ra. ke penduduk makkah untuk meyakinkan mereka tentang maksud kedatangan muhammad saw. dan para sahabatnya, akan tetapi usman lambat kembali, kemudian tersebar di kalangan muslimin bahwasanya usman telah terbunuh, maka rasulullah saw. bersabda pada waktu itu: “kita tidak akan meninggalkan tempat ini sampai kita memerangi kaum itu, kemudian beliau saw. mebai’at orang-orang muslim untuk berjihad dan mati syahid di jalan allah, rasulullah saw. membaiat mereka di bawah sebuah pohon, dari pohon-pohon akasia untuk tidak melarikan diri.

 namun pada akhirnya perdamaian terjadi, yaitu pulang pada tahun ini, dan melaksanakan umrah di tahun berikutnya, orang-orang quraisy mengutus suhail bin amru untuk mengadakan perdamaian tersebut, dan pada akhirnya sempurnalah perdamaian tersebut, yang sesuai dengan keinginan orang-orang quraisy, di antara isi dari perjanjian damai tersebut ialah kedua bela pihak yaitu muslim dan musyrikin quraisy tidak saling berperang selama 10 tahun, dan barang siapa yang datang ke mekkah dari orang-orang muhammad saw. maka tidak akan di pulangkan, dan barang siapa yang mendatangi muhammad saw. di madinah dari orang-orang mekkah maka ia harus di pulangkan kepada mereka.

perdamaian ini di rasakan sulit dan berat sebelah oleh orang-orang muslim, sehingga sebagian dari mereka mendebat rasulullah saw. mengenai syarat-syarat perdamaian tersebut, orang yang paling keras menentang syarat-syarat tersebut ialah umar bin khattab ra., sampai rasulullah saw. bersabda: ‘sesungguhnya saya adalah hamba allah, dan dia tida akan menyia-nyiakanku, kemudian rasulullah saw. memerintahkan para sahabatnya untuk bertahallul dari umrah, mereka tidak melakukan hal tersebut di karenakan sedih dan sakit hati,karena mereka tidak dapat memasuki kota mekkah dan karena syarat perdamaian yang berat sebelah.

maka rasulullah saw. mengerjakan hal tersebut dengan dirinya sendiri, beliau saw. bertahallul dari umrah, sehingga para kaum musliminpun mengerjakannya, setelah hal ini muncul beberapa faidah-faidah dan manfaat-manfaat dari syarat-syarat yang menyulitkan orang-orang mukmin dan di ridhoi oleh rasulullah saw. di karenakan jauhnya kedepan cara berpikir rasulullah saw., dan kematangan akalnya, serta bantuan wahyu untuknya agar selalu benar dalam berbicara dan bertindak.

allah swt. menamai perang ini dengan nama “fathan mubiina”, allah swt. berfirman, yang artinya:

“sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,

“supaya allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus”.
“dan supaya allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak)”.

(qs. al fath: 1-3).

kemudian al qur’an bercerita tentang bai’at rasulullah saw., allah swt. berfirman yang artinya:

“bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada allah. tangan allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada allah maka allah akan memberinya pahala yang besar.

 (qs. al fath: 10).

ke ridahan allah swt. terhadap sahabat mengenai bai’at ridhwan yang mereka lakukan di bawah pohon, allah swt. berfirman yang artinya:

“sesungguhnya allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).”.

(qs. al fath: 18).

al qur’an bercerita tentang mimpi rasulullah saw. yang menjadi sebab peperangan hudaibiyah, allah swt. berfirman yang artinya:

“sesungguhnya allah akan membuktikan kepada rasul-nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki masjidil haram, insya allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. maka allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat ”.

(qs. al fath: 27).

boleh jadi hal ini adalah isyarat tentang fathu makkah (pembukaan kota mekkah oleh kaum muslimin) yang merupakan faidah dari faidah-faidah dari perdamaian hudaibiyah, sebagaimana yang akan kita bahas pada bagian “pelajaran-pelajaran dan nasihat-nasihat” insya allah.

kemudian setelah itu al qur’an bercerita tentang kepastian kemenangan agama ini (islam) dan para pengikutnya, allah swt. berfirman:

“dia-lah yang mengutus rasul-nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-nya terhadap semua agama. dan cukuplah allah sebagai saksi.
(qs. al fath: 28).

maha benar firman allah swt. lagi maha agung.

 

7. perang khaibar


perang ini terjadi di akhir bulan muharram pada tahun ke 7 hijriah.
“khaibar” adalah sebuah oase yang besar yang di tinggali oleh orang-orang yahudi dengan jarak 100 mil dari sebelah utara madinah arah ke syam.

sebab perangan ini:

setelah rasulullah saw. merasa aman dari gangguan orang-orang qurasiy dengan perjanjian perdamaian yang telah di sepakati bersama di hudaibiyah, rasulullah saw. memutuskan untuk menyelesaikan persoalan kelompok-kelompok yahudi yang terdapat di sekitar madinah setelah beliau saw. menyelesaikan persoalan orang-orang yahudi yang tinggal di madinah, orang-orang yahudi di khaibar mempunyai benteng-benteng pertahanan yang kuat, dan di sana terdapat sekitar 10.000 pejuang, serta mereka mempunyai perlengkapan persenjataan yang memadai seperti pedang dan amunisi (peralatan perang), dan mereka adalah orang-orang yang suka membuat tipu muslihat dan berkhianat.

oleh karena itu, maka persoalan mengenai mereka harus segera di selesaikan sebelum mereka menjadi sumber keguncangan dan kepanikan buat orang-orang muslim di ibu kota mereka madinah,.

 oleh sebab itu rasulullah saw. merencanakan akan menyerang mereka pada akhir-akhir bulan muharram, maka para pejuang muslim keluar menuju khaibar yang berjumlah sekitar 1600 pejuang, di antara mereka 200 pasukan berkuda, serta mengajak orang-orang yang ada di sekitarnya yang menyaksikan perdamaian hudaibiyah, maka beliau saw. berjalan dan setelah dekat ke khaibar, rasulullah saw. bersabda kepada para sahabatnya: “berhenti!” , kemudian beliau kembali dan berdo’a:

" اللهم رب السموت وما أظللن ، ورب الأرضين وما أقللن ، ورب الشياطين وما أضللن ،ورب الرياح وما ذرين ، إنا نسألك خير هذه القرية وخير أهلها وخير ما فيها ، ونعوذ بك من شرها وشر أهلها وشر ما فيها
 
artinya: ya allah! tuhan 7 lapis langit dan apa yang di naunginya, tuhan penguasa 7 lapis bumi dan apa yang di atasnya, tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, tuhan yang menguasai angin dan apa yang di terbangkannya, aku mohon kepada-mu kebaikan desa ini, keluarga dan apa yang ada di dalamnya, aku berlindung kepada-mu dari kejelekan desa ini, penduduk dan apa yang ada di dalamnya”.

majulah kalian karena allah!

ketika kaum muslimin telah sampai di sana, rasulullah saw. turun di tempat yang dekat dengan salah satu benteng pertahanan khaibar yang di namakan “husnu nnithaaq” dan para pejuang mereka telah berkumpul di tempat itu, kemudian habbab bin mundzir ra. mengusulkan untuk pindah, sebab ia mengenal penduduk “husnu nnithaaq” dengan baik, tidak ada satu kaumpun yang lebih jauh lemparannya dan tepat sasaran di bandingkan dengan mereka, sedangkan mereka mempunyai posisi lebih tinggi dengan posisi tempat kaum muslimin, maka anak-anak panah akan meluncur dengan cepat mengenai barisan-barisan kaum muslimin, dan mereka bisa saja mendatangi orang-orang muslim di malam hari dengan tiba-tiba karena berlindung denga pohon-pohon kurma yang banyak.

maka rasulullah saw. dan kaum muslimin pindah ke tempat yang lain, dan peperanganpun di mulai, satu persatu pejuang-pejuang muslim dapat membuka benteng pertahanan mereka, kecuali tinggal 2 benteng pertahanan yang tersisa, penduduk ke dua benteng tersebut rela berdamai dengan menyetujui segala syarat-syarat yang di ajukan untuknya.

orang-orang muslim mendapatkan banyak senjata di tempat tersebut, dan lembaran-lembaran halaman kitab taurat, kemudian setelah itu datang orang-orang yahudi memintanya kembali lembaran-lembaran halaman kitab taurat tersebut, maka rasulullah saw. memerintah untuk di kembalikan kepada mereka, jumlah orang-orang yahudi yang terbunuh pada perang ini sekitar 93 orang, sementara orang-orang muslim yang mati syahid di peperangan ini berjumlah 15 orang.

 


8. perang mu’tah


perang ini terjadi di bulan jumadil awal tahun ke 8 hijriah, ‘mu’tah’ adalah kampung yang terletak di pinggiran kota syam, sekarang di kenal dengan nama “balkrek” sebelah tenggara laut mati.

 sebabnya ialah rasulullah saw. telah mengutus haarits bin umair ra. dengan sebuah surat untuk gubernur hiraclius di bashra, yaitu al haarits bin abi syamar al ghassaani yang isinya mengajak dia untuk memeluk agama islam –hal ini adalah isi dari surat-surat rasulullah saw. yang beliau tulis, dan beliau kirim ke seluruh raja-raja dan para penguasa yang ada di dunia dan pemimpin-pemimpin kaum arab setelah perjanjian hudaibiyah- ketika telah sampai di mu’tah salah seorang berkata kepadanya: mau kemana kamu? sepertinya kamu adalah utusan muhammad? maka al haarits bin umair ra. menjawab: ya, benar. maka ia mengikatnya dan menebas lehernya.

berita tersebut sampai ke telinga rasulullah saw., dan beliau saw. sangat sedih karena tidak pernah membunuh utusan-utusan kaum,maka rasulullah saw. mempersiapkan 3000 pejuang muslim untuk menyerang mereka, dan di pimpin oleh zaid bin haaritsah ra. dan rasulullah saw. menasihati mereka, jika zaid bin haaritsah ra. meninggal maka kalian akan di pimpin oleh ja’far bin abi thalib ra., jika ia juga meninggal maka kalian di pimpin oleh abdullah bin rawaaha ra. dan rasulullah saw. meminta kepada zaid untuk mendatangi pembunuh haarits bin umair ra. dan mengajak mereka masuk islam, jika mereka menerimanya (maka jangan perangi mereka), dan jika mereka menolak maka mintalah pertolongan kepada allah swt. dan perangilah mereka, kemudian rasulullah saw. menasihati mereka dengan bersabda:

“aku menasihati kalian agar senantiasa bertakwa kepada allah swt. dan orang-orang yang bersama dengan kalian dari kaum muslimin dengan baik, berperanglah dengan nama allah, di jalan allah, perangi orang yang kafir kepada allah, jangan kalian berkhianat, jangan mencuri harta perang (ghulul), jangan membunuh bayi dan anak-anak,jangan membunuh perempuan, jangan membunuh orang tua renta, jangan membunuh orang yang berlindung di tempat ibadahnya, jangan mendekati pohon kurma, jangan kalian memotong-motong atau merusak pohon, dan jangan kalian robohkan bangunan”.

kemudian pasukan muslimin berjalan dengan berkah allah swt., rasulullah saw. menyemangati mereka, mereka senantiasa berjalan sehingga mereka sampai di ‘ma’aan’, dan telah sampai kabar kepada mereka bahwasanya hiraclius telah mempersiapkan pasukan yang banyak untuk menghadapi mereka, dan tinggal di maab sebuah tempat di bulqaa’ (sebuah tempat yang dekat dengan oman sekarang), dan pasukan rum tersusun dari mereka dan dari orang-orang arab yang berjaya.

maka kaum muslimin saling bermusyawarah diantara mereka, dan mereka mempunyai usul untuk meminta kepada rasulullah saw. bantuan, kemudian abdullah bin rawaaha ra. berkata: sesungguhnya yang kalian khawatirkan ialah kalian tidak keluar untuk mendapatkan pahala mati syahid, sementara kita tidak memerangi manusia dengan jumlah bilangan dan kekuatan, akan tetapi kita memerangi mereka karena agama ini, yang allah swt. memuliakan kita dengannya, oleh karena itu hanya ada dua kebaikan yaitu: menang atau mati syahid. dan peperanganpun di mulai.

zaid bertempur sampai ia tewas, kemudian tongkat bendera pimpinan di ambil alih setelahnya oleh ja’far bin abi thalib ra., ia bertempur di atas kudanya,kemudian ia terdesak untuk turun dari kudanya, maka ia bertempur dengan tidak menunggangi kuda, sehingga tangan kanannya terputus, maka tangan kirinya memegang bendera,  dan tangan kirinya juga terpotong, maka ia mendekap bendera sampai ia meninggal, di badannya terdapat sekitar kurang lebih 70 luka mulai dari luka sayatan pedang dan tusukan tombak, kemudian bendera / pimpinan di ambil alih oleh abdullah bin rawaaha ra., dan ia bertempur sampai iapun tewas.

 kemudian pasukan muslim sepakat agar bendera atau pimpinan di ambil alih oleh khalid bin walid ra., dan ini adalah perang pertama yang di hadirinya setelah ia masuk islam, maka ia senantiasa menggunakan kepandaiannya dalam berperang sehingga ia dapat menyelamatkan pasukan muslimin dari kebinasaan, kemudian mereka kembali ke madinah.

ini adalah perang pertama yang di lakukan oleh orang-orang muslim di luar jazirah arab yaitu melawan bangsa rum, di namai dengan ghazwah sekalipun rasulullah saw. tidak ikut berperang, karena banyaknya pasukan muslimin pada perang tersebut yaitu mereka berjumlah sekitar 3000 pejuang.

 


 

 

Previous article Next article
Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day