Search
Di antara dampak positif melaksanakan sunnah Nabi
Saudaraku tercinta, banyak sekali manfaat yang akan didapatkan oleh seseorang jika ia melaksanakan sunnah-sunnah Nabi. Di antaranya adalah:
Mencapai derajat kecintaan. Seorang hamba yang mendekatkan diri kepada Allah –Azza wa Jalla- dengan melaksanakan ibadah sunnah, maka ia akan mendapatkan kecintaan dari Allah –Azza wa Jalla-.
Ibnul Qayyim -Rahimahullah- mengatakan,
“Allah hanya akan mencintaimu bila kamu mengikuti kekasih-Nya secara lahir dan batin, mempercayai segala kabar yang diberitakan oleh beliau, mematuhi segala perintah beliau, memenuhi seruan beliau, mengikuti jejak beliau dengan penuh ketaatan, tidak mengacu pada hukum yang lain selain hukum yang telah beliau tetapkan, tidak mencintai siapapun di antara makhluk melebihi kecintaan terhadap beliau, dan tidak mematuhi siapapun melebihi kepatuhan kepada beliau. Jika semua itu tidak ada pada dirimu, maka janganlah berangan Allah akan mencintaimu. Kembalilah dan introspeksi diri, hingga kamu bisa mendapati kembali cahaya itu, karena kamu sekarang berada dalam kegelapan.”
Lihat. Madarij As-Salikin (3/37)
Mendapatkan pertolongan Allah –Azza wa Jalla-. Hamba akan selalu dibimbing oleh Allah –Azza wa Jalla- untuk berbuat kebaikan, hingga seluruh Anggota badannya hanya melakukan apa yang diridhai oleh Tuhannya saja, karena jika ia sudah mendapatkan kecintaan maka ia juga akan mendapatkan pertolongan.
Segala doa yang dipanjatkan akan dikabulkan. Seorang hamba yang mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah akan mendapatkan kecintaan dari Allah, dan jika ia sudah mendapati itu maka doa apapun yang ia panjatkan pasti akan dikabulkan oleh Allah.
Dalil untuk ketiga manfaat tersebut:
Hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah -Radhiyallahu Anhu-, ia berkata, Rasulullah -Shallallahu Alaihi wa Sallam- pernah bersabda,
“Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman: Barangsiapa memusuhi wali-ku, sungguh Aku telah menggaungkan perang terhadapnya. Tidak ada cara yang lebih Aku cintai dari hamba-Ku untuk mendekatkan dirinya kepada-Ku dibandingkan dengan melaksanakan segala kewajiban yang telah Aku perintahkan kepadanya. Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan melakukan ibadah-ibadah sunnah maka akan bertambahlah kecintaan-Ku kepadanya. Apabila Aku sudah cinta kepada-Nya, maka Aku akan membimbingnya dalam pendengarannya, Aku akan membimbingnya dalam penglihatannya, Aku akan menuntunnya dalam perbuatan tangannya, dan Aku akan meluruskan dalam setiap langkah kakinya. jika ia meminta kepada-Ku, maka aku akan penuhi permintaannya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, maka Aku akan berikan perlindungan kepadanya. Tidaklah aku merasa ragu untuk melakukan apapun kecuali untuk mencabut nyawa seorang beriman, karena dia tidak suka dengan kematian dan Aku tidak suka membuatnya kecewa.”
(HR. Bukhari no.6502)
Menambal kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kewajiban. Sebab salah satu manfaat ibadah-ibadah sunnah memang untuk menambal segala kerusakan atau kekurangan dalam pelaksanaan ibadah-ibadah yang fardhu.
Dalil untuk manfaat tersebut adalah:
Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah -Shallallahu Alaihi wa Sallam- bersabda,
“Sungguh perbuatan seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat nanti adalah shalatnya. Apabila baik shalatnya, maka dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Namun jika shalatnya tidak baik, maka dia akan menyesal dan merugi. Adapun jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman kepada para malaikat, ‘Lihatlah ibadah sunnahnya, apakah hamba itu memiliki catatan amalan shalat sunnah, untuk menambal segala kekurangan yang terdapat pada shalat wajibnya.’ Kemudian semua amalan juga diberlakukan sama seperti itu.”
(HR. Ahmad no.9494, Abu Daud no.864, At-Tirmidzi no.413, dan hadits ini dimasukkan dalam kategori hadits shahih oleh Al-Albani dan disebutkan dalam kitab Shahih Al-Jami 1/405)