Search
Ciri-ciri Agama yang Hak
Setiap pemeluk suatu kelompok akan memiliki keyakinan bahwa kelompoknyalah yang hak, dan setiap pengikut suatu agama akan meyakini bahwa agama merekalah agama yang paling tepat dan memiliki manhaj yang terlurus. Ketika anda bertanya kepada pengikut agama-agama yang menyimpang atau para pengikut agama-agama yang dibuat oleh manusia dengan berdasarkan pada dalil menurut keyakinan sendiri, lalu mereka berhujjah bahwa mereka mendapati nenek moyang mereka menjalankan satu aliran, sedangkan mereka hanya mengikutinya saja, kemudian mereka menyebutkan hikayat-hikayat serta kabar-kabar yang tidak shohih sanadnya, dan matan yang tidak selamat dari cacat serta celaan, mereka berpegang pada buku-buku warisan yang tidak diketahui siapa yang mengatakannya dan tidak pula siapa yang menulisnya, tidak pula diketahui pada mulanya ditulis dengan bahasa apa, dan dinegara mana ditemukan, ia hanyalah celotehan-celotehan yang dikumpulkan lalu diagungkan dan diwariskan pada generasi-generasi berikutnya tanpa diteliti secara ilmiyah untuk menyelamatkan sanad dan memastikan matannya.
Buku-buku yang tidak diketahui sumbernya ini, hikayat-hikayat serta taklid buta tidak pantas untuk dijadikan hujjah dalam permasalahan agama dan aqidah, apakah setiap agama yang menyimpang dan buatan manusia ini benar ataukah batil?
Mustahil kalau semuanya berada diatas kebenaran, karena kebenaran itu hanya satu dan tidak terbagi-bagi, dan mustahil pula kalau seluruh agama yang menyimpang dan buatan manusia ini datang dari sisi Allah dan benar, jika banyak –sedangkan yang hak hanya satu- maka manakah yang hak? Oleh karena itu harus ada garisan-garisan yang kita ketahui darinya antara agama yang hak dan batil, apabila kita mendapatkan garian-garisan ini berada pada suatu agama maka kita akan ketahui bahwa itulah agama yang hak, dan apabila tidak ada garisan-garisan ini atau salah satunya pada sebuah agama, maka kita akan mengetahui bahwa agama tersebut adalah agama yang batil.