Search
NASEHAT BAGI PARA PEGAWAI
Duhai para pegawai, apapun kedudukanmu, dan dimanapun kalian berada. Sesungguhnya tidaklah engkau bisa duduk diposisimu sekarang ini, melainkan karena engkau mempunyai tugas yaitu mengurusi keperluan orang banyak, membantu kebutuhan mereka serta mengemban amanah yang ada dipundakmu.
Tidakkah engkau lihat bahwa dengan sebab sambutan yang baik, sambil tersenyum serta menampakan kesungguhan ingin membantu keperluan mereka akan menguasai hati mereka walaupun keperluan mereka tidak bisa beres pada saat itu. Bahkan bisa jadi mereka meninggalkan dirimu dengan sanubari yang lapang, sambil diiringi alunan pujian dan do'a dari lisannya, lebih dari itu, bisa jadi mereka memuji serta mengangkat derajatmu dimatanya dengan menyebut namamu ditiap majelis. Semua ini engkau dapat walaupun urusan mereka belum bisa selesai semuanya, engkau mampu menguasai mereka dengan sebab akhlak yang indah, lalu bagaimana sekiranya jikalau dirimu mampu membantu menyelesaikan dan mempermudah urusan mereka.
Saudaraku yang saya cintai…
Lihat pada hasil ini yang telah engkau capai, dirimu mampu mengumpulkan hati dan sebutan yang baik, dan sebelum itu semua dirimu telah memperoleh ridho Allah Azza wa jalla. Bukankah Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( تبسمك في وجه أخيك لك صدقة)) [رواه الترمذي]
"Dan senyum yang engkau berikan kepada saudaramu maka bernilai sedekah". HR at-Tirmidzi dishahihkan oleh al-Bani.
Demikian pula beliau juga pernah bersabda:
قَالَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ )) [ رواه البخاري]
"Dan ucapan yang baik adalah sedekah". HR Bukhari.
Dan beliau juga bersabda:
قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ )) [رواه البخاري]
"Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya". HR Bukhari.
Bukankah pula, Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : (( وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ )) [رواه مسلم و الترمذي وغيرهما]
"Allah akan senantiasa menolong hambaNya, selagi hambaNya tersebut mau menolong saudaranya". HR Muslim dan Timidzi serta selain keduanya.
Dan juga bersabda:
قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( وخير الناس أنفعهم للناس )) [حسن صحيح ].
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bisa memberi manfaat pada orang lain". Hadits hasan shahih.[1]
Dari sini, maka engkau bisa pahami, duhai para pegawai, bahwa dirimu sedang menunaikan ibadah sedangkan dirimu berada dibelakang meja kerja, cukup hanya dengan meminta pertolongan Allah dan memperbaiki serta mengikhlaskan niat kepada Allah, lalu dibarengi dengan sikap berbudi pekerti yang luhur dan bersemangat untuk bisa memberi pada orang lain, maka engkau akan mendapatkan taufik dari Allah dunia akhirat. Didunia dengan sebutan, predikat, pujian dan penghargaan yang baik dari orang lain, sedangkan diakhirat kelak, memperoleh pahala yang besar dari Allah yang Maha Mengetahui. Dan ini hanya dari sisi pekerjaan dan tugasmu, akan memperoleh pahala dan ghonimah. Dan orang yang mendapat taufik adalah yang diberi taufik oleh Allah Tabaraka wa ta'ala.
Mungkin engkau akan mengeluh, sembari mengatakan, orang tidak akan senang melainkan bila keinginan mereka terpenuhi, dan kemauannya bisa diselesaikan. Bahkan bisa jadi, kamu juga mengatakan, kalau ukuran orang pada hari ini, di dalam menghukumi orang lain itu hanya berada pada kepentingan pribadinya saja.
Saya katakan padamu, benar, inilah kenyataan yang ada. Dan kita tidak sedang berusaha untuk melepas jati diri kita, akan tetapi, taruhlah sekarang kamu telah berusaha dengan segala kemampuan, dan mempergauli mereka dengan akhlak yang baik, sedangkan mereka masih belum juga ridho denganmu, bukankah telah mencukupi dirimu dengan keridhoan Allah atasmu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah engkau usahakan dengan segala kemampuanmu, maka ganjaran yang akan engkau peroleh, Allah lah yang menjaminnya.
Apabila orang lain masih juga belum ridho denganmu, ingatlah selalu, bahwa barangsiapa yang mencari keridhoan Allah dengan kemarahan orang, maka Allah akan ridho kepadanya, dan menjadikan manusia ridho kepadanya. Semangatlah didalam menetapi akhlak yang mulia serta tata cara bergaul yang baik bersama manusia, karena sesungguhnya Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, sebagaimana yang ada di dalam shahih Bukhari dan Muslim:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: « خِيَارِكُمْ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا ». [رواه البخاري ومسلم]
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya diantara kalian ". HR Bukhari dan Muslim.
Duhai para penggemban tugas dan kedudukan, dirimu telah diberi rizki oleh Allah. Ketahuilah bahwa cara mengeluarkan zakatnya adalah dengan memberi pertolongan dan bantuan pada orang-orang yang sedang membutuhkan dengan catatan jangan sampai mengurangi hak-hak orang lain. Karena sesungguhnya syafa'at (pertolongan) termasuk bagian dari bentuk ibadah yang sangat agung jika dibarengi dengan tujuan mencari wajah Allah Tabaraka wa ta'ala.
Hasan bin Sahl pernah menulis sebuah surat rekomendasi bantuan, maka orang yang mendapatkannya sangat berterima kasih padanya. Lalu Hasan mengatakan padanya; 'Wahai kisanak, engkau berterima kasih kepada kami, sedangkan kami memandang bahwa dengan cara seperti ini adalah zakat bagi kehormatan kami'. Lalu beliau melantunkan bait syair:
Telah wajib zakat untukku, bagi semua yang aku miliki
Dan zakat kedudukan adalah dengan membantu dan menolong
Maka jika mampu aku usahakan walaupun belum bisa
Berusahalah dengan kemampuanmu bisa memberi manfa'at pada orang