Search
Akhir sebuah Fitnah (perang melawan kaum yang murtad dari islam)
akhir sebuah fitnah
(perang melawan kaum yang murtad dari islam)
pendahuluan
pasukan kelima sedang menuju ke bagian utara yang di pimpin oleh khalid bin sa'id ra. salah seorang sahabat senior, ia sedang menuju ke kabilah qudha'ah.
adapun pasukan keenam sedang menuju ke pinggiran kota syam, yang di komandoi oleh 'amru bin ash ra.
kedua pasukan ini tidak menemukan pasukan musuh sehingga keduanya tidak bertempur, mereka belum sampai ke syaam sementara pasukan musuh telah meninggalkan tempat tersebut, maka mereka kembali ke abu bakar ra.
pasukan ketujuh di pimpin oleh al ala' bin al hadhrami ra.
pasukan yang ketujuh ini berangkat menuju ke kabilah-kabilah abdul qais yang terletak di bahrain, mereka melakukan pertempuran yang sangat penting dalam sejarah islam, pasukan ini di pimpin oleh al ala' bin al hadrami ra. beliau adalah termasuk dari sahabat senior, beliau sangat bertakwa dan wara', beliau dengan pasukannya melakukan perjalanan yang sangat panjang sekali, mereka melintasi gurun padang pasir yang panas yang tidak di huni oleh siapapun, sehingga dalam perjalanannya tersebut mereka tidak menemukan siapapun di perjalanannya sampai akhirnya mereka sampai ke kabilah-kabilah abdul qais, dan di sana terdapat pasukan militer, setiap kabilah di tempat tersebut telah murtad dari islam dan pemimpinnya adalah kabilah abdul qais, dan tidak ada yang masih tetap dalam islam kecuali hanya sebuah kampung kecil saja yaitu juwatsi dan kampung inipun sebenarnya terancam akan murtad, maka berdiri diantara mereka seorang yang mulia lalu ia berpidato orang itu ialah al jaarud bin ya'la ra., dia dan yang lain termasuk orang yang berhijrah menemu rasulullah saw. , orang ini mengumpulkan mereka dan berpidato di hadapan mereka:
"wahai sekalian orang-orang abdul qais, saya akan bertanya kepada kalian mengenai sesuatu hal maka beritakanlah untukku jika kalian mengetahuinya, dan jangan kalian menjawabnya jika kalian tidak mengetahuinya".
mereka mengatakan: bertanyalah!
al jaarud mengatakan: apakah kalian mengetahui bahwasanya allah swt. mengutus nabi-nabi sebelum muhammad saw.?
mereka menjawab: ya.
ia bertanya lagi: apakah kalian mengetahuinya atau pernah melihatnya?
mereka menjawab: kami mengetahuinya.
ia bertanya lagi: maka apa yang mereka lakukan?
mereka menjawab: mereka telah mati.
maka beliau ra. mengatakan: maka muhammad saw. telah meninggal sebagaimana mereka (para nabi) telah meninggal, dan sesungguhnya saya bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain allah swt dan muhammad saw. adalah utusan allah swt.
maka mereka semua juga mengatakan: kami juga bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain allah swt. dan bahwasanya muhammad saw. adalah utusan allah swt., dan anda adalah orang terhormat kami.
akhirnya mereka semua penduduk juwatsi tetap dalam islam, karena penduduk kampung kecil ini tetap dalam islam maka mereka terancam akan di kepung dari kabilah-kabilah yang telah murtad yang bertetangga dengan mereka, orang-orang murtad mengepung mereka dengan tidak memberikan mereka makanan, sehingga mereka sangat kelaparan kemudian akhirnya allah swt. menolong mereka.
orang-orang murtad mengepung mereka sementara pasukan al ala' al hadrami ra. sedang berkemah di tempat yang bernama hijr, kemudian beliau mengirim surat ke kabilah-kabilah yang telah murtad, surat pertama di kirim ke kabilah tamim yang telah kembali ke dalam islam, dan di keluarkan darinya 1000 pasukan yang di pimpin oleh qais bin ashim ra., beliau adalah seorang sahabat yang juga ikut berkemah di tempat yang bernama hijr, kemudian ia di datangi oleh tsumaamah bin atsal ra. dengan membawa 1000 orang dari bani hanifah, dan jaarud ra. mampu menyelinapkan dari kampungnya juwatsi satu pasukan yang akan ikut berkemah di hijr setelah surat al hadrami sampai kepadanya, dan agar ia dapat membubarkan pengepungan dari orang-orang murtad.
mulailah kedua pasukan bertemu dan memulai pertempuran pasukan muslimin di pimpin oleh al ala' bin al hadrami ra. dan pasukan murtad di pimpin oleh nu'man bin al mundzir ia juga di kenal dengan sebutan al guruur (penipu dan sombong) dia adalah raja bahrain di waktu itu.
peperangan ini berlangsung selama sebulan penuh, pada suatu hari al ala' bin al hadhrami ra. mendengarkan kegaduhan di pasukan orang-orang murtad, maka ia bertanya: siapa yang akan memberitahukan kepada saya tentang berita kaum tersebut?
maka abdullah bin hadzf ra. berdiri ia adalah seorang dari juwaatsi, ia pergi melihat tentang kegaduhan tersebut di pihak orang-orang murtad maka ia menemukan mereka sedang bermabuk-mabukan, maka iapun menyampaikan kepada al ala' bin al hadhrami ra. tentang berita keadaan kaum tersebut, maka pada malam itu juga al hadhrami ra. mempersiapkan pasukan, kemudian mereka mendatangi dengan tiba-tiba pasukan murtad yang sedang mabuk, dan terjadilah peperangan yang sangat dahsyat, sehingga di sebutkan dalam riwayat bahwasanya yang terbunuh dari kabilah abdul qais sekitar 10.000 orang dan sebagian dari mereka melarikan diri ke bagian utara di jazirah arab serta yang lain melarikan diri melewati laut ke jazirah daarain sekarang di sebut bahrain.
pada waktu itu al ala' bin al hadhrami ra. mengirim surat ke al mutsnaa bin haaritsah ra. yang memimpin pasukan muslimin ke kabilah-kabilah bakr bin wail, beliau mengatakan kepadanya di dalam suratnya awasilah baik-baik kaum tersebut karena mereka adalah orang-orang murtad, maka al mutsnaa ra. menemukan setiap orang yang lari dari al ala' bin al hadhrami ra. ke bagian utara kemudian ia membunuh mereka kecuali yang bertaubat dan kembali ke dalam islam.
sekarang perhatian al ala' bin al hadhrami ra. cukup hanya terfokus kepada orang-orang murtad yang melarikan diri ke jazirah daarain, sementara antara tempat beliau dengan tempat tersebut di pisahkan dengan laut, dan jarak perjalanan dengan memakai perahu akan memakan waktu sehari semalam sementara pada waktu itu al ala' bin al hadhrami ra. tidak mempunyai perahu sehingga pasukan muslim hanya berdiri di pinggir pantai, kemudian al ala' bin al hadhrami ra. mengatakan:
"demi allah swt. kita tidak akan meninggalkan orang-orang murtad tersebut setelah abu bakar ra. memerintahkan kita untuk memerangi mereka".
maka dengan izin allah swt. akhirnya mereka berhasil menyeberangi lautan tersebut dan sampai ke tempat yang bernama jazirah daarain, kemudian orang-orang murtad yang melarikan diri ke tempat tersebut kaget melihat jumlah yang besar dari pasukan muslimin yang keluar dari laut, maka terjadilah peperangan yang dahsyat di daarain dan kemenangan di pihak pasukan muslimin, kemudian pasukan muslim yang memenangkan peperangan kembali dengan memakai perahu-perahu orang-orang murtad tersebut.
saham pasukan muslim berkuda pada peperangan ini sekitar 6000 dirham, sementara pasukan yang berjalan kaki sekitar 2000 dirham, kemenangan telah di raih oleh pasukan ketujuh, ia melaksanakan dengan baik apa yang telah di tugaskan oleh abu bakar ra. kepadanya.
pasukan kedelapan dan kesembilan dan kemenangan di mehrah.
negeri oman di masa rasulullah saw. dan pada masa jahiliyah dulu di pimpin oleh dua orang yaitu salah satunya di sebut jaifar dan yang kedua di sebut 'ibaad atau abbaad keduanya bersaudara, dan ketika datang utusan-utusan menemui rasulullah saw. datang juga utusan dari oman dan menyatakan keislamannya di hadapan rasulullah saw., kemudian utusan tersebut menceritakan kepada rasulullah saw. tentang hal-ihwal oman yang di pimpin oleh dua orang bersaudara yaitu jaifar dan abbaad, maka rasulullah saw. mengutus 'amru bin ash ra. menemui keduanya dan mengajak keduanya kedalam agama islam maka keduanyapun masuk islam dan keduanya tetap menjadi pemimpin oman, demikianlah selalu perilaku rasulullah saw. kepada setiap pemimpin kabilah yang masuk islam mereka tetap menjadi pemimpin di kabilahnya atau di tempatnya jika sebelum masuk islam ia berposisi sebagai pemimpin di kaumnya atau di kabilahnya, maka setiap penduduk telah masuk islam pada masa rasulullah saw.
setelah rasulullah saw. wafat muncul seseorang di tengah-tengah mereka yang bernama laqieth bin malik ia di gelar dengan sebutan dzi ttaaj, orang ini mengaku sebagai nabi, dan mempunyai pengikut yang sangat banyak kemudian ia mempersiapkan pasukan untuk menyerang jaifar dan 'abbaad kedua orang ini telah kuat keislamannya, maka jaifar dan 'abbaad mengumpulkan orang-orang muslim dan menghindar dari pasukan laqieth ke pinggir laut, dengan kejadian ini maka laqieth memimpin dan menguasai oman secara keseluruhan.
ketika abu bakar ra. mendengarkan perihal laqieth bin malik maka beliau ra. mempersiapkan dua pasukan salah satunya ialah pasukan kedelapan yang telah di utus oleh abu bakar ra. untuk memerangi orang-orang murtad, pasukan ini di pimpin oleh hudzaifah bin muhsin ra. dan pasukan kedua ialah pasukan kesembilan yang di pimpin oleh 'irfijah bin hartsamah ra. abu bakar ra. memerintahkan kedua pasukan tersebut agar bersatu dan di pimpin oleh hudzaifah bin muhsin ra. kemudian ikut bergabung pada kedua pasukan tersebut 'ikrimah bin abi jahal ra., abu bakar ra. telah mengirim surat kepadanya agar ikut bergabung dengan 'irfijah bin hartsamah ra. di yaman, kemudian pasukan muslim berkamp atau perkemahan militer di bagian barat oman di tempat yang bernama dubaa, dan hudzaifah ra. mengirim surat ke jaifar dan 'abbad maka keduanya kembali bersama dengan orang-orang muslim yang ikut bersama dengannya dan ikut bergabung dengan pasukan muslim di dubaa.
laqieth mempersiapkan pasukannya kemudian terjadilah pertempuran yang sangat dahsyat antara kedua pasukan tersebut, kekuatan kedua pasukan tersebut sebanding, peperanganpun semakin berkecamuk sampai allah swt. memberikan pertolongan kepada pasukan muslim dengan datangnya pasukan yang di pimpin oleh al ala' bin al hadhrami ra., maka semakin bertambah kuatlah kekuatan pasukan muslim, kemudian allah swt. mentakdirkan bahwa kemenangan berada di tangan pasukan muslim, dan laqieth bin malik ra. terbunuh serta terbunuh 10.000 orang murtad yang bersamanya di oman, dan jaifar dan abbad masuk kembali ke oman bersama dengan pasukannya untuk memimpin kembali tempat tersebut.
adapun pasukan ketiga mereka semua berangkat ke tempat yang di namakan mehrah untuk memerangi orang-orang murtad yang berada di sana, abu bakar ra. menjadikan hudzaifah ra. sebagai pemimpin pasukan di oman kemudian 'irfijah di yaman, dan beliau mengutus kepada keduanya 'ikrimah bin abi jahal ra., karena beliau adalah salah seorang yang berpangalaman dalam hal peperangan, oleh karena itu abu bakar ra. mengutus beliau kepada keduanya agar mereka berdua mendengarkannya, dan ketika ketiga pasukan muslim tersebut telah sampai ke mehrah maka abu bakar ra. mengirim surat agar ketiga pasukan muslim tersebut di pimpin oleh 'ikrimah bin abi jahal ra. hal ini untuk menjaga posisi beliau ra. dan abu bakar ra. berpesan kepadanya agar ia tidak kembali ke madinah sampai ia memenangkan pertempuran tersebut.
kemudian 'ikrimah bin abi jahal ra. berangkat ke mehrah setelah ia di angkat menjadi pemimpin untuk ke tiga pasukan tersebut untuk memerangi orang-orang murtad, di mehrah banyak sekali kabilah-kabilah yang murtad, dan kabilah-kabilah ini di pimpin oleh dua orang yaitu salah satunya di namai syakhrieth dan yang kedua di sebut mishbah, setelah keduanya murtad maka keduanya berselisih masing-masing ingin memimpin orang-orang murtad, hal ini menyebabkan keduanya berselisih, sesampainya ikrimah ke tempat itu ia mengetahui hal tersebut maka beliau ra. mengirim surat kepada syakhrieth dan mengancamnya dengan kekuatan islam dengan jumlah pasukan yang sangat banyak serta beliau ra. mengajaknya untuk masuk islam, maka syakhrieth masuk islam karena meyakini kekuatan islam, dan dia akan berperang dengan pasukan muslimin untuk memerangi mishbah, maka ia menyelinap dengan pasukannya dan ikut bergabung dengan pasukan muslimin yang di pimpin oleh ikrimah bin abi jahal ra., akan tetapi belum di ketahui apakah keislamannya jujur atau tidak.
pasukan muslimin berperang dengan sangat heroic dan dahsyat sekali pada peperangan ini dan mereka bersabar, demikian juga dengan pasukan mishbah, mereka berperang karena fanatisme di sebabkan karena adanya syakhrieth di pihak orang-orang muslim, perang ini berlangsung dan allah swt. mentakdirkan bahwa kemenangan akan di raih oleh pihak pasukan muslimin, dan mishbah terbunuh di peperangan ini.
pasukan kesepuluh dan kesebelas sedang menuju ke yaman
setelah pasukan muslimin meraih kemenangan di mehrah maka ikrimah ra. mengumpulkan setiap pasukan muslimin dan berangkat menuju yaman.
dua pasukan muslimin yang bertolak dari madinah menuju ke yaman yaitu pasukan kesepuluh dengan pimpinan al muhaajir bin umayyah ra. dan pasukan kesebelas dengan pimpinan suwaid bin muqrin ra., suwaid bin muqrin ra. menuju ke tahaamah, adapun muhaajir bin umayyah ra. abu bakar ra. memberangkatkannya menuju san'a (sebuah daerah di yaman) karena di tempat tersebut banyak sekali orang-orang yang murtad.
sebelum kita berbicara mengenai pasukan kesepuluh maka kita akan membahas secara sekilas mengenai sejarah yaman di masa rasulullah saw. seseorang dari yaman telah mengaku sebagai nabi di masa rasulullah saw. masih hidup yaitu al aswad al 'insi dan nama sebenarnya adalah abhalah bin ka'ab, orang ini banyak sekali pengikutnya dari orang-orang murtad, sebelumnya rasulullah saw. mengutus mu'adz bin jabal ra. ke yaman setelah penduduk di tempat tersebut telah memeluk islam untuk mengajari mereka tentang islam, dan pemimpin yaman pada waktu itu bernama syahr bin baadzaan.
dan nama baadzaan ini adalah baadzaan bin bahram yang telah di utus oleh kisraa' (raja) untuk mendatangkan rasulullah saw. baik dalam keadaan hidup atau sudah wafat, maka baadzaan berangkat ke madinah, kemudian membuat kamp militer di luar kota madinah dan mengutus dua orang untuk mengintai kabar di madinah, maka kedua orang ini bertemu dengan rasulullah saw. kemudian rasulullah saw. bersabda kepadanya:
"sesungguhnya tuhan-ku telah membunuh tuanmu atau rajamu malam ini".
maka keduanya melaporkan kepada baadzaan apa yang telah di sabdakan rasulullah saw. kepadanya.
maka baadzaan memerintahkan keduanya untuk berjaga di malam tersebut, kemudian ia mengutus seseorang kepada kisraa (raja) maka ia menemukannya telah terbunuh sebagaimana yang telah di kabarkan oleh rasulullah saw. maka baadzaanpun langsung memeluk agam islam begitupun para pengikutnya, kemudian rasulullah saw. mengangkatnya sebagai pemimpin di yaman dan ketika ia meninggal maka rasulullah saw. mengangkat syahr bin baadzaan untuk memerintah di yaman.
al aswad al insi muncul pada pemerintahan syahr bin baadzaan sementara muadz ra. sedang mengajari manusia mengenai islam pada waktu itu.
al aswad al insi dengan pasukannya memerangi syahr dan membunuhnya kemudian mengawini isterinya, isteri syahr adalah wanita yang sholehah akan tetapi ia di nikahi secara paksa oleh al aswad al insi.
al aswad al insi menindas setiap orang-orang muslim yang di kenalnya, sementara muadz ra. menghindar ke hadhramaut, kemudian orang-orang muslim terbagi menjadi dua bagian yaitu sebagian dari mereka ikut bersama dengan muadz ke hadhramaut dan pemimpin yang terdapat di tempat tersebut adalah orang yang di angkat oleh rasulullah saw. yaitu thahir bin abi haalah ra. beliau adalah termasuk sahabat rasulullah saw. dan orang-orang muslim yang lain masih tinggal di yaman.
al aswad al insi semakin merajalela dengan pasukannya yang sangat besar, ia mempunyai tiga komando yaitu pertama qais bin maksyuh, kedua: daadzuwih dan yang ketiga: fairuz ad dailamy.
ketika rasulullah saw. mengetahui persoalan mengenai al aswad al insi dengan mengaku sebagai nabi, maka rasulullah saw. mengirim surat yang di bawa oleh wabr bin yahnas ra. ke muadz bin jabal ra. agar ia mengumpulkan orang-orang muslim yang berada di sekitarnya, kemudian memerangi al aswad al insi sampai ia terbunuh.
maka muadz ra. mulai berusaha mengumpulkan orang-orang muslim baik yang menyembunyikan keislamannya atau yang ikut bersamanya ke hadhramaut. bersamaan dengan hal tersebut ketiga komando tersebut yang murtad berencana untuk mengkudeta al aswad al insi agar mereka dapat menguasai yaman secara sempurna, kemudian rencana tersebut di ketahui oleh al aswad al insi maka ia menghadirkan 100 ekor unta dan ia membuat garis serta ia mengumpulkan seluruh penduduk san'a dan dia akan mencoba memotong unta tersebut dengan dirinya sendiri agar orang-orang mengetahui kekuatannya dan kehebatannya serta ia menghadirkan ketiga komando tersebut, kemudian ia mengatakan kepada mereka (ketiga komando tersebut) saya dengar kalian ingin mengambil alih pasukan ini, maka ketika mereka bertiga melihat kekuatannya dan kehebatannya maka mereka menjadi takut dan mempercayai ke nabiannya sekalipun di dalam hatinya tidak senang kepadanya.
ketika muadz bin jabal ra. mengetahui rencana ketiga komando perang tersebut untuk mengkudeta al aswad al insi, maka muadz ra. mengirim surat kepada qais bin maksyuh secara sembunyi-sembunyi sebagaimana surat yang di kirim oleh ikrimah kepada syakhrieth, di dalam suratnya ia mengatakan kepadanya:
"kamu masuk islam maka kamu selamat, kemudian allah swt. akan memberimu pahala dua kali, dan pasukan yang di pimpin oleh thahir bin abi haalah yang terdapat di hadhramaut akan membantumu".
kemudian qais mengirim surat kepada daazawieh dan fairuz ad dailami dan mereka sepakat untuk masuk ke dalam agama islam agar mereka dapat di bantu oleh pasukan muslimin untuk mencapai tujuan mereka yaitu menghilangkan al aswad al insi begitupun pasukannya.
isteri syahr bin baadzaan yang di nikahi oleh al aswad al insi dengan secara paksa adalah seorang wanita yang sholehah dan berpegang teguh terhadap agama islam dan dia adalah putri paman fairuz ad dailamy, maka fairuz ad dailamy mengiriminya surat secara sembunyi-sembunyai agar ia mau membantu mereka untuk membunuh al aswad al insi, maka iapun menyepakati hal tersebut dan ia telah menentukan suatu malam untuk mereka melaksanakan rencana tersebut, ia menentukan sebuah pintu yang tidak di jaga oleh penjaga yang dapat di lalui oleh mereka, maka ketiga komando perang tersebut menyelinap masuk ke dalam istana al aswad al insi pada malam yang telah mereka sepakati, kemudian isteri al aswad membuka pintu setelah sebelumnya ia memberikan minuman khamar kepada al aswad sehingga mabuk, maka fairuzpun masuk ke tempat al aswad dan ia menemukannya dalam keadaan mabuk sekali, maka ia mencekiknya sampai ia yakin bahwa dia telah mati, kemudian ketika komando perang tersebut masuk untuk mengumumkan kematian al aswad al insi tiba-tiba mereka menemukannya masih hidup, maka mereka menyerangnya, qais bin maksyuh maju dan menyembelihnya, maka isteri al aswad mengatakan: "aku tidak pernah melihat seorang yang lemah seperti kelemahan al aswad al insi".
al aswad al insi berteriak sehingga terdengar oleh penjaganya, maka isterinya keluar menemui penjaga tersebut dan mengatakan kepada mereka: "sesungguhnya nabi sedang menerima wahyu". merekapun keluar, dan malam itupun terlewati, kemudian qais bin maksyuh menyembunyikan kepala al aswad al insi, dan ia keluar menemui orang-orang san'a di hari berikutnya setelah mereka sepakat untuk mengumumkan keislaman mereka dan keimanannya terhadap muhammad saw., dan bahwasanya al aswad al insi adalah seorang pendusta kemudian mereka melemparkan kepala al aswad di hadapan mereka, maka orang-orang yang murtad melarikan diri, akan tetapi mereka di sergap oleh pasukan muslimin, setelah hal ini datanglah thahir bin abi haalah dengan pasukannya, bersamanya muadz bin jabal ra. mereka masuk ke yaman maka orang-orangpun masuk ke dalam islam kembali, di tengah-tengah kejadian ini rasulullah saw. bersabda sementara beliau saw. berada di madinah:
"sekarang al aswad al insi telah terbunuh, ia di bunuh oleh orang yang di berkahi", maka para sahabat bertanya: siapakah orang tersebut wahai rasulullah saw.? rasulullah saw. menjawab: fairuz, fairuz, fairuz.
pada awalnya fairuz adalah orang pertama menyerang al aswad al insi untuk membunuhnya kemudian qais bin maksyuh ikut bersamanya", rasulullah saw. memberitakan kepada mereka (para sahabat yang terdapat di madinah) tepat pada waktu terbunuhnya al aswad al insi (yang terdapat di yaman).
setelah al aswad al insi terbunuh dan muslimin telah menguasai yaman kembali, maka pasukan muslimin mengirim surat kepada rasulullah saw. untuk mengabarkan kematian al aswad, dan surat itu sampai ke madinah di pagi hari wafatnya rasulullah saw., kemudian sebuah surat terkirim ke yaman mengabarkan mereka kematian rasulullah saw. sementara jarak perjalanan antara madinah ke yaman sekitar 3 hari 3 malam.
dan ketika surat tersebut sampai dan mengabarkan berita wafatnya rasulullah saw. maka mereka murtad kembali, setelah mereka membela islam seketika itu juga mereka murtad kembali, pemimpin orang-orang murtad ini adalah qais bin maksyuh dan dengan siasatnya komando kedua yaitu dadziwieh terbunuh, kemudian ia mencoba untuk membunuh fairuz ad dailamy ra., hanya saja seorang budak perempuan memberitahukannya mengenai rencana qais bin maksyuh tersebut, maka iapun melarikan diri begitupun muadz bin jabal ke hadhramaut di tempat thahir bin abi haalah ra.
maka yaman di kuasai oleh qais bin maksyuh di bantu dengan para pasukan yang murtad, kemudian hal ini di ketahui oleh abu bakar ra., maka beliaupun mengerahkan pasukan kesepuluh ke yaman pasukan ini di pimpin oleh al muhaajir bin umayyah ra., ketika orang-orang muslim yang terdapat di hadhramaut mengetahui kedatangan pasukan muslim tersebut maka mereka menyuratinya dan menjanjikannya waktu untuk masuk ke yaman, dan masuk bersama dengan mereka dari dalam san'a fairuz ad dailamy dengan sebuah pasukan, fairuz ad dailami ra. tidak murtad sebagaimana qais bin maksyuh akan tetapi ia tetap dalam islam, sehingga ketiga pasukan tersebut bersatu dan menyerang qais bin maksyuh dengan sangat dahsyat, dan dengan izin allah swt. kemenangan di raih oleh pasukan muslimin, kemudian qais bin maksyuh menyerahkan diri begitupun 'amru bin m'adi karb ia adalah seorang sahabat akan tetapi ia telah murtad di yaman, kemudian muadz bin jabal ra. mengirim keduanya kepada abu bakar ra. bersama dengan seorang utusan, dan di tengah perjalanan mereka berdua masuk islam sebelum keduanya sampai ke madinah, kemudian abu bakar ra. menerima keislaman keduanya setelah sebelumnya mereka di marahi atau didik dengan keras.
setelah kemenangan yang sangat luar biasa ini, maka orang-orang muslim menguasai yaman dan dengan izin allah swt. mereka tidak pernah murtad lagi. adapun pasukan yang kesebelas pasukan ini tidak menemukan peperangan di daerah tihaamah atau tahaamah setelah orang-orang muslim menguasai yaman karena setiap orang telah kembali ke dalam islam.
fitnah (kemurtadan) ini telah berakhir
dengan demikian maka berakhirlah perang melawan orang-orang murtad, dan dengan karunia allah swt. kemenangan di raih oleh pasukan muslimin di setiap medan pertempuran, satupun di jazirah arab tidak ada lagi yang tersisa sebagai orang yang murtad yang sebelumnya seluruh jazirah arab telah murtad.
peperangan ini berlangsung selama setahun penuh, peperangan ini berakhir di bulan rabi'ul awal tahun 12 h. peperangan telah berakhir dengan berakhirnya perang melawan orang-orang murtad t yang termasuk peperangan yang sangat dahsyat dan tersulit yang di lalui oleh pasukan muslim, yang hampir-hampir saja agama ini lenyap jika seandainya allah swt. tidak mentakdirkan seseorang yang bernama abu bakar ra. (yang berusaha keras untuk memerangi orang-orang murtad tersebut sampai ke akar-akarnya), boleh jadi peperangan ini berlangsung untuk memperkuat islam di jazirah arab, dan untuk menyempurnakan jihad orang-orang muslim untuk berdakwah mengajak setiap orang ke dalam islam agama allah swt. dengan membuka negeri paris dan ruum.
setelah khalid bin al walid ra. mengalahkan orang-orang murtad yang berada di bani hanifah, maka abu bakar ra. mengutusnya agar berangkat untuk membuka dan menguasai kota paris.
*wallahu a'lam bis shawaab*