Search
Cinta Rasulullah shalla llahu ‘alaihi wa sallam _Part 2
kecintaannya radhiyallahu 'anhu yang tulus
kepada rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam.
kecintaanya yang tulus telah bercampur dengan dagingnya, darahnya, tulangnya dan ruhnya sehingga cintanya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penciptaanya, begitupun para sahabat yang lain radhiyallahu 'anhum 'ajma'in mencintai rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam dengan cinta yang sangat besar yang tidak ada duanya, akan tetapi belum bisa menyaingi kecintaan abi bakar radhiyallahu 'anhu kepada rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam.
kecintaan ini, yang melebihi kecintaan terhadap harta, anak dan keluarga serta negri, bahkan melebihi kecintaan terhadap dunia seluruhnya.dan mencintai rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam adalah termasuk dari kesempurnaan iman.
imam bukhari dan muslim rahimahuma llah telah meriwayatkan sebuah hadits dari anas bin malik radhiyallahu 'anhu beliau berkata: rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"salah seorang diantara kalian belum di anggap beriman sampai saya lebih di cintainya melebihi cintanya kepada anak-anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia".
dan abu bakar radhiyallahu 'anhu adalah termasuk orang yang paling kuat imannya, oleh karena itu beliau radhiyallahu 'anhu adalah seorang yang sangat mencintai rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam.
kecintaan yang sangat mendalam dan ikhlas ini, mempunyai dalil dalam setiap situasi dari situasi-situasi yang terjadi dalam sejarah, jika anda meneliti tentang perjalanan abi bakar radhiyallahu 'anhu bersama dengan rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam maka anda akan menemukan suatu kecintaan yang jarang terjadi di dalam sejarah.
mari kita bersama-sama membuka beberapa halaman mengenai satu kejadian saja (yang berkaitan dengan abi bakar radhiyallahu 'anhu) yaitu peristiwa hijrah ke madinah al munawwarah:
· ketika rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam mendatangi rumah abi bakar radhiyallahu 'anhu di waktu yang bukan biasanya, ucapan yang pertama kali di katakan oleh abi bakar radhiyallahu 'anhu ialah:…, beliau shalla llahu 'alaihi wasallam tidak datang di saat-saat seperti ini kecuali karena ada suatu hal (yang penting).
· ketika rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam mengabarinya tentang hal berhijrah, maka abu bakar radhiyallahu 'anhu mengatakan dengan senang: persahabatn ya rasulullah ? maka rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam menjawab: ya persahabatan.
· kemudian bagaimana perbuatan abi bakar radhiyallahu 'anhu ketika mengetahui bahwasanya beliau akan menemani rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam dalam berhijrah?
silahkan anda memperhatikan bagaimana aisyah radhiyallahu 'anha menggambarkan hal tersebut:
aisyah radhiyallahu 'anha berkata: "demi allah, saya tidak pernah merasakan sebelum hari itu bahwasanya seseorang menangis karena terlalu gembira, sampai aku melihat abu bakar radhiya llahu 'anhu menangis pada waktu itu, ya allah, beliau menangis karena senang akan menemani rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam, sementara (perjalanan) yang beliau ikuti sangat berbahaya karena boleh jadi akan menghilangkan nyawa, orang-orang makkah telah mengusir rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam, dengan perjalanan ini akan membutuhkan pengorbanan harta, meninggalkan keluarga, dan meninggalkan kampung halaman, akan tetapi selama hal tersebut untuk menemani rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam,hal inilah yang membuat abi bakar radhiyallahu 'anhu bergembira dan menangis karenanya".
· gambaran yang lain dari gambaran-gambaran hijrah:
ketika keduanya telah sampai ke gua tsur, abu bakar radhiyallahu 'anhu berkata: "baginda jangan masuk dulu sampai saya masuk duluan, sehingga jika ternyata di dalamnya terdapat suatu hal yang buruk maka hanya akan mengenai saya bukan baginda", kemudian beliau radhiyallahu 'anhu masuk dan menyapunya, dan menemukan lubang di sampingnya, maka beliaupun merobek kainnya dan menutup lubang tersebut, dan keduanya tingal berdua, kemudian beliau radhiyallahu 'anhu berkata kepada rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam: masuklah! maka rasulullah pun masuk dan meletakkan kepalanya di atas batu dan tidur, ..kaki abu bakar kesakitan, akan tetapi beliau tidak bergerak karena khawatir rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam terbangun, kemudian air matanya menetes mengenai rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam maka beliau shalla llahu 'alaihi wa sallam bertanya: ada apa denganmu wahai abu bakar? maka beliau menjawab: saya telah tersengat fidaaka abi wa ummi, maka rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam meludahi (lukanya) sehingga beliau radhiyallahu 'anhu sembuh dari lukanya".
· al hakim dalam kitabnya al mustadrak meriwayatkan dari umar bin khattab radhiyallahu 'anhu berkata: rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam keluar menuju gua, dan di temani oleh abi bakar, terkadang beliau radhiyallahu 'anhu berjalan di depan rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam dan terkadang di belakang beliau shalla llahu 'alaihi wa sallam kemudian rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam mengerti akan hal tersebut maka beliaupun menanyainya, dan kemudian abu bakar berkata kepadanya: saya teringat akan orang yang di tugaskan mencari (kita berdua) maka saya berjalan di belakang baginda, kemudian saya mengingat pengintai maka saya berjalan di depan baginda, maka rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam berkata: wahai abu bakar apakah kamu ingin jika terjadi sesuatu hal itu menimpa kamu dan bukan saya? abu bakar menjawab: ya benar, demi yang mengutusmu dengan benar.
apkah cinta ini hanya sepihak?
demi allah, sekali-kali tidak, rasulullahs aw. bersabda dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh imam muslim dari abi hurairah radhiyallahu 'anhu: "ruh itu adalah ibarat satu pasukan yang saling berkaitan, jika saling mengenal maka akan bersatu, dan jika tidak saling mengenal maka akan berpisah".
karena abu bakar radhiyallahu 'anhu telah mencintai rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. dengan kecintaan yang mendalam ini yang melebihi segala kecintaannya kepada hal yang lain (selain allah swt.), maka rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. telah mengangkat posisinya di dalam hatinya melebihi posisi yang lain.
di riwayatkan oleh imam bukhari dan muslim dari amru bin ash radhiyallahu 'anhu bahwasanya rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. mengutusnya dalam suatu pasukan dzatu ssalaasil , beliau mengatakan: maka saya mendatangi beliau shalla llahu 'alaihi wa sallam. kemudian aku bertanya: siapa dari golongan manusia yang baginda paling sayangi? beliau shalla llahu 'alaihi wa sallam. menjawab: aisyah, aku bertanya lagi kalau dari golongan laki-laki? beliau shalla llahu 'alaihi wa sallam. menjawab: ayahnya, kemudian aku bertanya lagi: kemudian siapa? beliau shalla llahu 'alaihi wa sallam. menjawab: umar, kemudian rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. menyebutkan beberapa orang" .
pertanyaan:
apakah abu bakar radhiyallahu 'anhu sendiri yang mengatakan kecintaan ini?
dan apakah beliau radhiyallahu 'anhu merasakan kepedihan dengan mengedepankan cintanya kepada rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. dengan kecintaannya kepada hartanya, anaknya, keluarganya, perdagangannya atau negrinya?
jawab: demi allah, sekali-kali tidak, abu bakar radhiyallahu 'anhu telah berpindah dari fase perjuangan jiwa untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik ke fase bersenang-senang dan menikmati melakukan kebaikan-kebaikan, kemudian ke fase manisnya iman yang di rasakan oleh hati dan akalnya dan setiap eksistensinya.
rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. bersabda dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh bukhari dan muslim dari anas bin malik radhiyallahu 'anhu :
"ada tiga hal barangsiapa yang terdapat padanya tentang hal tersebut maka ia akan merasakan keindahan iman, yaitu adanya allah dan rasul-nya lebih di cintainya dari hal-hal selain keduanya, dan dia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena allah, dan tidak suka untuk kembali kepada ke kafiran sebagaimana ia tidak suka untuk di lemparkan ke dalam api neraka".
kecintaan yang besar yang tidak ada duanya ini kepada rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam.membawa kepada dua hal yang agung, yang keduanya menjelaskan mayoritas aktivitas-aktivitas abi bakar radhiyallahu 'anhu yang tercatat dalam sejarah, sebagai berikut:
abu bakar ashhiddiq radhiyallahu 'anhu dan di utusnya usama radhiyallahu 'anhu
contohnya perhatikan mengenai sikapnya ketika mengutus usamah bin zaid radhiyallahu 'anhuma, sebenarnya kita mendengar tentang pelaksanaan pengiriman pasukan usamah, dan kita tidak memberikan penilaian terhadap hal tersebut, kita hanya membayangkan bahwasanya hal itu hanya sebuah pasukan yang keluar, dan tidak melakukan peperangan maka keaguangan apa yang terdapat dengan keluarnya?
hanya saja dengan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan di utusnya mereka, dan merenungkan hal tersebut akan menunjukkan tentang keagungan abu bakar radhiyallahu 'anhu, setelah terangkat menjadi khalifah maka hal yang pertama sekali yang beliau radhiyallahu 'anhu lakukan ialah hal ini, beliau telah menerapkan politik pemerintahannya yang mengikuti pondasi yang pertama yaitu mengikuti rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. tanpa ada keraguan, karena rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. telah mempersiapkan utusan ini untuk mengutusnya memerangi rum di bagian utara jazirah arab, dan beliau shalla llahu 'alaihi wa sallam. telah memerintahakn usamah untuk memimpin pasukan tersebut, yang umurnya belum genap 18 tahun, kemudian rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. meninggal, dan hampir seluruh penduduk jazirah arab murtad kecuali tiga tempat yaitu makkah, madinah dan thaif serta sebuah kampung kecil, di sebuah daerah hajar di bahrain.
jazirah arab secara keseluruhan di guncangkan dengan situasi murtad, bersamaan dengan hal ini abi bakar radhiyallahu 'anhu bertekad untuk mengutus usamah bin zaid ke rum namun sahabat-sahabat yang lain tidak menyetujui rencana tersebut, karena mereka tidak mempunyai kemampuan untuk memerangi orang-orang murtad maka bagaimana beliau mengutus seluruh pasukan menuju rum dan meninggalkan orang-orang murtad.
sebenarnya hal ini adalah keputusan yang sangat mengherankan, negara tengah menghadapi permasalahan intern yang sangat memamanas, di sebabkan hal ini, telah terjadi lebih dari sepuluh revolusi yang besar, kemudian pemimpin negara mengutus pasukan untuk memerangi negara tetangga, yang telah di persiapkan oleh pemimpin negara sebelumnya.
akan tetapi abu bakar sangat mengerti akan hal tesebut dengan sangat jelas di dalam fikirannya, selama rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. telah memerintahkannya makanya tidak ada ruang untuk mempermasalahkan hal tersebut, walaupun maksud rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. tidak di pahami, sekalipun belum muncul hikmah dan tujuannya, hal ini adalah derajat yang tinggi dalam keimanan.
sebagaimana rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. telah mengetahui mengenai kemurtadan musailamah di yamamah, dan al aswad al insi di yaman, bersamaan dengan hal tersebut beliau telah mempersiapkan pasukan dan mengutusnya ke syam, dan selama rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. telah memerintahkan, maka hal yang di perintahkannya pasti suatu hal yang sangat baik, maka beliau radhiyallahu 'anhu bertekad untuk mengutus pasukan ke rum.
sahabat-sahabat yang lain datang bermusyawarah dengannya, dan mereka yang juga orang-orang mulia tidak memahami terhadap apa yang di pahami oleh abi bakar radhiyallahu 'anhu, akan tetapi abi bakar radhiyallahu 'anhu tidak merubah tekadnya beliau tetap mengutus usamah radhiyallahu 'anhu.
dan benar, beliau radhiyallahu 'anhu mengutus pasukan yang di pimpin oleh usamah bin zaid rahdiyallahu 'anhuma, dan dengan di utusnya pasukan tersebut maka tercapai beberapa hasil yang positif, karena para kabilah yang berada di bagian utara menjadi takut, dan bangsa rum menjadi diam, karena mereka mengira bahwa orang-orang madinah telah menjadi sangat kuat, karena jika tidak maka pasukan yang jumlahnya sangat besar tidak akan datang menemui mereka.
dan allah swt. memelihara kota madinah dengan hal tersebut, dan setelah hal ini para sahabat melihat dengan mata kepala mereka masing-masing mengenai kebenaran sangkaan (tekad) abu bakar radhiyallahu 'anhu.
ketika para sahabat melihat kemantapan tekad abi bakar radhiyallahu 'anhu, sebagian dari mereka mengatakan kepada umar bin khattab radhiyallahu 'anhu : katakan kepadanya tunjukkanlah seorang pemimpin bagi kami selain usamah bin zaid radhiyallahu 'anhu.
maka abu bakar radihyallahu 'anhu berontak dan menarik janggut umar bin khattab radhiyallahu 'anhu dan mengatakan: wahai ibn khattab kamu ingin mengikuti jejak ibumu (yaitu meninggal), dan memerintahkan seseorang yang bukan di perintahkan oleh rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam.?
beliau radhiyallahu 'anhu jarang sekali marah, dan biasanya beliau marah jika hak-hak allah swt. di langgar, atau perintah dari perintah-perintah rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. tidak di laksanakan.
· suratnya ke amru bin ash radhiyallahu 'anhu: rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. telah mengutus amru bin ash radhiyallahu 'anhu ke omman, dan pada saat yang lain beliau shalla llahu 'alaihi wa sallam. menjanjikan kepadanya untuk memerintah di daerah tersebut, ketika suasana telah stabil dengan usaha abi bakar radhiyallahu 'anhu setelah memerangi orang-orang yang murtad, amru bin ash radhiyallahu 'anhu di perintahkan untuk mengatur tempat tersebut untuk melaksanakan janji rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam.
bersamaan dengan hal ini boleh saja bagi seorang pemimpin yang baru untuk untuk memilih orang yang lain sesuai dengan kemashalatan yang beliau lihat, karena hal ini bukanlah suatu bentuk syariat yang wajib, akan tetapi abi bakar radhiyallahu 'anhu tidak mau menyalahi rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. sedikitpun (walaupun hal tersebut sifatnya mubah), dan hal inilah yang membuat beliau radhiayllahu 'anhu mencapai derajat yang mulia tersebut, inilah yang mengangkat derajatnya, hal inilah yang menyelamatkan langkah-langkahnya, dan hal inilah yang membuat pendapatnya tepat dan benar.
kemudian abi bakar radhiyallahu 'anhu telah membutuhkannya untuk memimpin pasukan dari pasukan-pasukan di syam, karena amru bin ash radhiyallahu 'anhu mempunyai kemampuan atau keahlian berperang yang hebat.
· pengumpulan al qur'an, ketika banyak penghafal al qur'an yang mati syahid di peperangan yamamah, dan para sahabat khawatir al qur'an akan lenyap, maka para sahabat yang lain pergi ke abu bakar radhiyallahu 'anhu untuk menawarkan kepada beliau ide mereka untuk mengumpulkan al qur'an, akan tetapi beliau radhiyallahu 'anhu (pada pertama kali) menolak rencana yang mulia ini, beiau radhiyallahu 'anhu berkata: "bagaimana saya melakukan sesuatu yang belum pernah di lakukan oleh rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam.?
sementara raslulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. tidak melarang hal tersebut, akan tetapi di antara kebiasaan abi bakar radhiyallahu 'anhu ialah sebelum melakukan suatu pekerjaan maka beliau radhiyallahu 'anhu melihat dulu pekerjaan rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam., jika beliau radhiyallahu 'anhu melihat rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. melakukannya maka beliaupun mengikutinya, maka ketika beliau tidak mendapati rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. tidak melakukan pengumpulan al qur'an maka beliaupun ketakutan dan tidak melakukannya, dan kebingungan, akan tetapi setelah para sahabat berkumpul di tempatnya, kemudian mereka meyakinkannya khususnya umar bin khattab radhiyallahu 'anhu, maka beliaupun radhiyallahu 'anhu menyepakati ide mereka, karena di dalamnya terdapat suatu kemaslahatan.
seperti inilah setiap sikap abi bakar radhiyallahu 'anhu dalam setiap aktivitasnya, maka anda akan mendapati beliau radhiyallahu 'anhu sangat cinta kepada rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam.yang membuatnya sangat yakin terhadap apa yang rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. katakan, sehingga hal tersebut menjadi faktor pendorong buat beliau radhiyallahu 'anhu mengikuti setiap perkataan dan perbuatan beliau shalla llahu 'alaihi wa sallam. akan tetapi bersamaan dengan kecintaan yang sangat mendalam ini, hal tersebut tidak membuatnya berbuat sewenang-wenang, dan saya akan menyebutkan satu dalil mengenai hal tersebut, yaitu suatu kejadian yang terjadi di kehidupan abi bakar radhiyallahu 'anhu, rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. telah melamar putri abi bakar radhiyallahu 'anhu yaitu aisyah radhiyallahu 'anha ketika khaulah binti hakim menyebutkannya, akan tetapi al mut'im bin 'addi telah melamarnya untuk anaknya sebelumnya, maka abu bakar radhiyallahu 'anhu berkata kepada istrinya ummu rauman:
"sesungguhnya al mut'im bin 'addi telah melamarnya (aisyah radhiyallu 'anha) untuk anaknya, demi allah abu bakar tidak akan melanggar janjinya sedikitpun".
kemudian beliau radhiyallahu 'anhu mendatangi al mut'im bin 'addy yang sedang bersama dengan isterinya, maka beliapun bertanya kepadanya:
"bagaimana pendapatmu tentanng hal anak gadis ini (aisyah radhiyallahu 'anhu)? maka muth'im menemui istrinya untuk meminta pendapatnya, maka isterinya menemui sendiri abu bakar dan mengatakan: boleh jadi jika kami memberikan anak ini kepadamu (menikahkannya dengan putrimu) maka engkau akan memasukkannya ke agamamu? maka abu bakar radhiyallahu 'anhu tidak menjawabnya, kemudian beliau bertanya kepada al muth'im bin 'addy: bagaimana pendapat kamu? maka jawabannya: sesungguhnya dia telah mengatakannya apa yang kamu telah dengar".
maka abu bakar radhiyallahu 'anhu pada waktu itu terbebas dari janjinya, kemudian beliau radhiyallahu 'anhu menerima lamaran rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. setelah beliau radhiyallahu 'anhu menanggguhkannya karena (sebelum rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. melamar) menyetujui pinangan al muth'im bin 'addy, bersamaan dengan hal tersebut sebenarnya beliau sangat ingin bermenantukan rasulullah shalla llahu 'alaihi wa sallam. , beliau adalah seorang pria sejati yang jarang di miliki oleh dunia ini.
*wallahu a'lam bi sshawab.