Search
Hal-hal yang harus dijauhi oleh orang yang hendak berkurban
Ketika memasuki bulan Dzulhijjah, seorang yang hendak berkurban diharamkan mencabut rambut, kuku atau kulit hingga ia melaksanakan ibadah kurban. Sebagaimana hadits Ummu Salamah -Radhiyalahu ‘anha- bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذا دخلت العشر وأراد أحدكم أن يضحي فليمسك عن شعره وأظفاره
“Jika telah masuk sepuluh Dzulhijjah, dan salah seorang diantara kalian telah berniat untuk berkurban, maka hendaknya ia menahan diri dari (mencabut atau memotong) rambut dan kukunya” (HR. Ahmad dan Muslim)
Dalam redaksi lain, beliau bersabda:
فلا يمس من شعره ولا بشره شيئاً حتى يضحي
Maka hendaklah dia tidak menyentuh (mencabut) rambutnya dan kulitnya sedikitpun hingga dia usai berkurban.
Maka jika dia berniat berkurban di tengah hari-hari sepuluh itu, hendaknya dia menahan dirinya dari hal-hal tersebut sejak dia berniat. Dan dia tidak berdosa atas apa yang dia lakukan sebelum berniat.
Adapun bagi keluarga orang yang hendak berkurban, boleh untuk mencabut atau memotong rambut, kuku dan kulit mereka pada bulan Dzulhijjah.
Jika seorang yang hendak berkurban mencabut atau memotong rambut, kuku, atau kulit nya, maka hendaknya ia bertaubat kepada Allah Ta’ala, jangan mengulanginya lagi dan tidak ada kafarah baginya. Perbuatan tersebut tidak menghalangi dirinya untuk tetap melaksanakan ibadah kurban. Dan jika ia melakukan perbuatan tersebut karena lupa atau tidak tahu atau rambutnya rontok tanpa menyengaja maka tidak ada dosa baginya.
Dan jika ia dalam kondisi butuh untuk melakukan hal tersebut maka tidak mengapa ia lakukan dan tidak ada dosa baginya. Misalnya: kukunya patah sehingga harus dipotong, atau rambutnya terurai menutupi mata sehingga harus dipotong, atau harus dipotong saat mengobati luka, dan sebagainya.
Dan sebagai penutup, wahai saudaraku, janganlah lupa untuk selalu bersemangat dalam beramal kebaikan, menyambung silaturahmi, mengunjungi kerabat, meninggalkan sifat cepat marah, hasad, benci, serta menyucikan hati dari hal-hal tersebut. Mengasihi orang-orang miskin, fakir, dan anak yatim, serta membantu mereka dan menyenangkan hati mereka.
Kami memohon kepada Allah agar memberi taufiq kepada kami terhadap apa-apa yang Allah cintai dan ridhoi. Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad, keluarganya serta para shahabatnya.