1. Articles
  2. PETUNJUK RASULULLAH p
  3. Petunjuk Rasulullah p terkait hadyu (kurban/dam dalam haji dan umrah), korban (idul adha) dan aqiqah

Petunjuk Rasulullah p terkait hadyu (kurban/dam dalam haji dan umrah), korban (idul adha) dan aqiqah

Auther : Dr. Ahmad bin Utsman al-Mizyad
Under category : PETUNJUK RASULULLAH p
471 2022/01/05 2022/01/05

a. Petunjuk Rasulullah p seputar hadyu.

1. Beliau berkorban dengan kambing, dan berkurban dengan unta, dan berkurban sapi atas nama istri-istrinya, dan berkurban di tempatnya, dan di dalam hajinya, dan pada umrahnya.

2.  Dan disunnahkan taqlid kambing kurban (mengalungkan kalung di lehernya sebagai tanda bahwa kambing tersebut di hadiahkan untuk haram) tanpa isy’ar (melukai hewan kurban dengan tanda pengenal), dan jika beliau mengirim kurbannya sedangkan beliau muqim, maka tidak sesuatupun yang di haramkan atas beliau, ia halal baginya.

3. Dan jika beliau kurban unta, beliau mentaqlid dan mensyi’arnya, beliau merobek sedikit sisi punuknya yang kanan, hingga darahnya mengalir.

4. Jika beliau p mengirim kurban, beliau memerintahkan utusan beliau agar menyembelihnya jika ada bagian darinya mendekati rusak, kemudian mencelupkan sandalnya pada darahnya, kemudian meletakanya pada sisinya(dari tubuh hewan), dan tidak memakanya tidak pula seorangpun dari teman-temannya, kemudian membagi dagingnya.

5. Dan beliau pernah menggabungkan di antara para sahabatnya dalam satu kurban: satu unta untuk tujuh orang, satu sapi untuk tujuh orang.

6. Dan beliau membolehkan bagi penuntun kurban untuk menaikinya dengan cara yang ma’ruf(baik), jika ia memerlukannya hingga mendapatkan yang lainnya.

7. Dan petunjuk beliau p adalah menyembelih unta dalam posisi berdiri dengan tangan kirinya terikat, dan beliau membaca bismillah saat menyembelinya dan bertakbir.

8. Dan beliau menyembelih kurbannya dengan tangan kanannya, dan terkadang mewakilkanya kepada orang lain.

9. Dan ketika beliau menyembelih kambing, beliau meletakan kaki beliau di atas sisinya, kemudian bertakbir dan menyembelih.

10. Dan beliau membolehkan bagi umatnya untuk makan dari kurbanya (al-hadyu/dam) dan kurbanya(idul adha), dan berbekal dari(daging)nya.

11. Dan terkadang beliau membagi daging kurbanya, dan beliau bersabda: barang siapa menghendakinya, ia boleh memotong (bagian) darinya.

12. Dan di antara petunjuk beliau adalah menyembelih kurban untuk umrah (dam) di marwah, dan kurban(dam) haji qiron di mina.

Beliau tidak pernah menyembelih kurbannya kecuali setelah tahalul, dan tidak pernah juga kecuali setelah terbit matahari dan setelah melempar, dan beliau tidak memberi rukhshoh untuk menyembeli sebelum terbit matahari.

b. Petunjuk Rasulullah p terkait kurban (idul adha)

1. Beliau tidak pernah meninggalkan berkurban, beliau pernah berkurban dengan dua kambing, ketika itu beliau menyembelihnya setelah shalat ied, dan bersabda:

«كُلُّ أيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ» [حم].

“ Seluruh hari-hari tasyrik adalah menyembalih”  

(HR. Ahmad dalam Musnad)

 2. Dan mengabarkan sesungguhnya orang yang 

"Menyembelih sebelum shalat, maka bukan termasuk kurban, tetapi ia hanya daging yang dipersembahkan untuk keluarganya“ (Musnad).

3. Dan memerintahkan mereka agar menyembelih anak domba –yaitu sempurna mencapai usia enam bulan- dan tsaniya dari yang selainnya. Tsaniya dari unta adalah: yang sempurna mencapai lima tahun, dari sapi: yang memasuki tahun ke tiga.

4. Dan di antara petunjuk beliau r adalah memilih hewan kurban, memilih yang baik dan bersih dari cacat, dan beliau melarang berkorban dengan yang telinganya terpotong, tanduknya patah, yang bermata satu, yang pincang, dan yang patah, dan yang kurus, dan memerintahkan agar memeriksa mata dan telinganya dari cacat.

5. Dan beliau memerintahkan orang yang ingin berkorban agar tidak mengambil sesuatu pun dari rambut dan kulitnya jika telah masuk asyr (maksudnya: tanggal 1 sampai tanggal 10 Dzulhijjah)

6. Dan diantara petunjuknya adalah berkorban di musollah (lapangan tempat shalat).

7. Dan diantara petunjuknya r adalah bahwa satu kambing cukup untuk mewakili seorang dan keluarga serumahnya meski jumlahnya banyak.

c. Petunjuk Rasulullah p  terkait aqiqoh

1. Diriwayatkan dengan sohih dari Rasulullah p:

«كُلُّ غُلَامٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِع, وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى» [د, ت, ن].

“Setiap anak adalah tergadaikan dengan aqiqohnya, (hendaklah) di sembelih atas namanya pada hari ke tujuh, dan dicukur rambut kepalanya dan diberi nama”

(HR: Abu Dawud, Tirmizi, Nasa’i)

2. Dan bersabda:

«عَنِ الغُلَامِ شَاتَانِ, وَعَنِ الجَارِيَةِ شَاةٌ» [د, ن].

“ Atas nama anak laki-laki dua ekor kambing dan anak perempuan satu ekor kambing”.

(HR: Abu Dawud, Nasa’i)






Previous article Next article

Articles in the same category

Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day