Search
Perintah dan larangan Rasulullah saw. dalam Thaharah (bersuci))
perintah dan larangan rasulullah saw. dalam thaharah (bersuci) dan ber –istinja'
(membersihkan diri setelah buang hajat)
sebagian orang menyangka bahwasanya rasulullah saw. hanya di utus untuk mengajari manusia hal-hal yang berkaitan dengan agama saja tanpa membahas masalah duniawi, hal ini sudah pasti keliru, karena syari'at islam telah membahas segala sesuatu dari hal yang paling kecil atau sepele sampai hal yang sifatnya besar.
al qur'an dan sunnah rasulullah saw. adalah program yang lengkap untuk kehidupan manusia, karena al qur'an membahas tentang politik, hukum, masyarakat, sejarah, adab dan lain-lain, bahkan syari'at islam yang bijaksana ini telah membahas mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi bagi manusia, sebagai bentuk pengajaran dan nasihat, sebagaimana hadits mengenai (adab atau etika) membuang hajat.
dari salman al faarisi radhiyallahu'anhu ia berkata: orang-orang musyrik berkata kepadaku: sesungguhnya kami melihat sahabat kalian (muhammad saw.) mengajari kalian segala sesuatu, sampai ia mengajari kalian mengenai (adab) membuang kotoran (hajat), maka (salman al faarisi) mengatakan: benar, sesungguhnya beliau saw. telah melarang kami beristinja (membersihkan kotoran setelah buang hajat) dengan memakai tangan kanan, dan (melarang kami) menghadap ke kiblat (ketika sedang membuang kotoran/hajat), serta melarang kami (beristinja') memakai ar rauts[1] dan tulang, dan beliau saw. bersabda: "jangan salah seorangpun dari kalian beristinja' kurang dari tiga batu (jika beristinja' memakai batu tanpa memakai air)".[2] di keluarkan oleh imam muslim.
oleh karena itu dakwah rasulullah saw. meliputi segala aspek kehidupan manusia.
wallahu a'lam bis shawaab.
[1] kata ar rauts adalah: kotoran hewan. rujukan niahyatul lighariibil hadits oleh ibn al atsir: (2/271).
[2] di keluarkan oleh imam muslim di dalam kitab thahaarah (bersuci) (1/224/262), sunan abi daud di dalam pembahasan tentang thaharah (bersuci) (1/17-18/ hadits 262), sunan tirmidzi (1/24/ hadits 16), sunan an nasaa'i (1/38-39), sunan ibn maajah (hadits 316) semuanya di dalam pembahasan mengenai bersuci (thaharah), ahmad di al musnad (5/437), at tabraani di kitab al kaabir (6/286/ haditds 6079) dan ibn khuzaimah di al isti'jaar (1/44/ hadits 81/115/1).