Search
Lalai dari dzikir kepada Allah Ta'ala
Berdzikir kepada Allah Azza wa jalla adalah merupakan bekal yang mana orang-orang yang bertakwa berbekal dengannya dan merupakan kebiasaan bagi orang-orang yang sholeh.
Berdzikir merupakan kekuatan hati, penambah umur, dengannya bisa menolak segala macam kesusahan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dan para pelakunya akan dimasukan ditaman-taman surga.
Berdzikir adalah ibadah hati dan lisan, perhiasan bagi para ahli ibadah, berdzikir juga merupakan pintu Allah yang agung yang dibuka antara diriNya dan hambaNya.
Namun sayang betapa banyak manusia yang lalai dari berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta'ala baik itu dzikir-dzikir yang sifatnya mutlaq (tidak ada batasanya) atau pun dzikir-dzikir yang sifatnya muqoyad (yang ada batasannya)!!.
Ketika pagi hari tiba betapa banyak dari kita yang tidak membaca dzikir di waktu pagi ketika hari telah usai (sore) kita pun banyak yang lalai, tidak membaca dzikir di waktu petang.
Ketika masuk masjid atau keluar dari masjid terkadang tidak terucap darinya sedikitpun dzikir yang berkaitan dengannya.
Demikian pula jika ia masuk atau keluar dari rumahnya maka tidak pernah bibirnya bergerak mengucapkan do'a atupun dzikir kepada Allah Ta'ala.
Jika mendangar ringkihan keledai, atau kokokan ayam, tidak pernah ia berdzikir dengan dzikir-dzikir yang telah shahih yang khusus tentang permasalahan ini yaitu ketika mendengar suara ringkihan keledai dan kokokan ayam.
Maka siapa saja yang keadaanya seperti diatas bagaimana mungkin, dan merupakan suatu yang sangat jarang sekali kalau dia akan berdzikir kepada Allah jika dia mendatangi syahwatnya yang dibolehkan seperti ketika mau makan atau ketika ingin mendatangi keluarganya (jima')!!.
Karena siapa yang lalai dari berdzikir kepada Allah pada tempat-tempat ibadah yang disyariatkan untuk berdzikir maka lebih mungkin lagi dia tidak akan lalai dari berdzikir pada tempat-tempat dia ingin menunaikan syahwatnya.