1. Articles
  2. Obat Bagi Hati Yang Lalai
  3. BEBERAPA CONTOH KELALAIAN YANG DILAKUKAN OLEH SEBAGIAN MANUSIA

BEBERAPA CONTOH KELALAIAN YANG DILAKUKAN OLEH SEBAGIAN MANUSIA

Under category : Obat Bagi Hati Yang Lalai
4351 2013/03/02 2024/05/02

Banyaknya orang yang lalai pada zaman kita ini, dan ada begitu banyaknya penyebab yang menjadikan orang menjadi lalai, maka sudah menjadi haknya seorang yang beriman agar mau memberi nasehat kepada saudaranya sesama muslim tentang perkara ini dengan harapan mereka mau menerimanya serta bisa mengambil manfaat dari nasehat ini.

Dan dianatara perkara-perkara yang manusia lalai darinya:

  1. Lalai dari mempelajari agama Allah Subhanahu wa ta'ala.

Bodoh dengan agama Allah Subhanahu wa ta'ala adalah penyebab seseorang mudah melakukan perbuatan dosa sedangkan dosa adalah penyebab kerasnya hati, dan dengan sebab itulah seorang hamba terkena penyakit lalai dari Allah Ta'ala dan kampung akhirat.

Karena bagaimana mungkin seseorang akan takut akan hari pembalasan sedangkan dia adalah orang bodoh tidak paham tentang shiroth (titian.pent) dan mizan (timbangan.pent)!!.

Bagaimana dia akan takut tentang su'ul khotimah (akhir yang buruk) sedangkan dia tidak tahu bahwa jiwa-jiwa hamba berada dijari-jemarinya Allah Ta'ala yang membolak-balikan sesuai kehendakNya!!.

Kebodohan semacam inilah yang akan mengantarkan perpecahan diantara sesama muslim dan menyebabkan mereka hidup didalam kesesatan serta taklid buta. Dan tanpa disadari terkadang bisa mengantarkan orang-orang yang bersih terjerumus didalam perbuatan dosa.

Diriwayatkan dari al-Qodhi Abu Bakar Bin al-Arabi al-Maki kisah yang menunjukan bahwa memungkinkan kebodohan bisa menimpa siapa saja, beliau mengisahkan: "Pada suatu hari Syaikh Thurthusi salah seorang ulama pada zamannya dari negeri andalus[1] (sepanyol sekarang) berkunjung, beliau masuk lalu sholat pada sebuah masjid perbatasan, dan didalam masjid tersebut ada Ibnul Arabi. Maka sholatlah syaikh Thurthusi sholat sunah, dan adalah beliau mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan takbir ruku' dan manakala bangun dari ruku'. Adapun tentang mengangkat kedua tangan ini maka telah datang riwayat yang shahih dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, namun ada riwayat di dalam madzhab malikiyah yang masyhur dikalangan mereka yang menyebar dinegeri andalus yaitu tidak mengangkat kedua tangan pada kedua tempat didalam sholat di atas. Ketika syaikh Thurthusi melakukan hal tersebut (dan beliau adalah salah seorang yang mengikuti sunah) yang mana hal tersebut menyelisihi pendapat madzhab yang telah masyhur dikalangan mereka, maka ada salah seorang pemimpin (pasukan) dari angkatan perang laut yang mengingkari dengan keras permasalahan ini, dan Ibnul Arabi ada disebelahnya menunggu syaikh selesai sholat, lalu komandan tersebut memerintahkan kepada sebagian pasukannya supaya mendekat kepada syaikh Thurthusi agar membunuhnya lalu melempar jenazahnya kelaut!!.

Maka Ibnul Arabi berkata: "Maka terlintas dalam hatiku antara kebimbangan. Lantas saya berkata: "Subhanallah! Ini adalah Thurthusi seorang yang faqih pada zaman ini".

Maka mereka mengatakan kepadaku: "Lalu kenapa dia (syaikh Thurthusi) mengangkat kedua tangannya?!.

Setelah selesai maka syakih menjelaskan bahwa itu adalah sunah dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, adapun permasalahan mengangkat kedua tangan pada saat ruku' dan bangun dari ruku' adalah salah satu pendapat dari malikiyah namun bukan pendapat yang masyhur dikalangan madzhab. Tidaklah beliau menjelaskan kecuali mereka telah mengerti dan paham.[2]

Lihatlah! Bagaimana mungkin seseorang yang bodoh menjadikan dirinya dalam kelalaian sampai-sampai menghalalkan darahnya seorang muslim untuk dibunuh!! Yang mana beliau (syaikh) di atas kebenaran dan di atas sunah, ini semua penyebabnya adalah bodoh dengan agama Allah Ta'ala.



[1] . Dan yang terkenal sampai sekarang adalah bahwa madzhab yang menyebar disana adakah madzhab Malikiyah,

[2] . Tafsir Qurthubi 19/281, al-Ithishom 1/274 dengan sedikit perubahan.

Previous article Next article
Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day