1. Articles
  2. Perintah dan larangan Rasulullah saw.
  3. Intisari pemahaman mengenai bab meneledani Rasulullah saw. dalam hal perintah dan larangan.

Intisari pemahaman mengenai bab meneledani Rasulullah saw. dalam hal perintah dan larangan.

9427 2007/11/02 2024/11/24
Article translated to : العربية

intisari pemahaman mengenai bab meneledani rasulullah saw. dalam hal perintah dan larangan.

intisari tersebut se

intisari pemahaman mengenai bab meneledani rasulullah saw. dalam hal perintah dan larangan.

intisari tersebut sebagai berikut:

pertama: pentingnya memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar dalam islam secara umum dan dalam kehidupan rasulullah saw. secara khusus.

kedua: panutan dan teladan secara mutlak (tiada duanya ) ialah rasulullah saw., yang tergambar dengan perannya dalam memperbaiki kekeliruan yang di lakukan oleh umatnya, yaitu umat dakwah dan ijabah ( yang memenuhi panggilan).

ketiga: beraneka ragam cara dan teknik rasulullah saw. dalam memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar , anjuran dan ancaman.

keempat: pada umumnya dalam mengingkari atau menegur suatu perbuatan yang mungkar rasulullah saw. memakai lafadz-lafadz yang umum seperti sabdanya: "kenapa (keadaan) suatu kaum…", atau "kenapa (keadaan) salah seorang diantara kalian (begini)…".

kelima: adahlah suatu hal yang darurat memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar dalam hal ibadah-ibadah dan adat, demi untuk meluruskan perjalanan kehidupan dalam masyarakat muslim.

keenam: seorang da'i harus menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang sudah semestinya di miliki oleh seorang da'i, seperti ikhlas, ramah, dan mempermudah urusan orang lain, berilmu dan lain-lain sebagainya.

ketujuh: sebuah keterangan yang jelas bahwa rasulullah saw. memakai cara yang tegas jika keadaannya menginginkan demikian atau darurat, dan mempergunakan cara yang lemah lembut dan ramah jika keadaannya tidak perlu di kerasi, dan cara ini bukanlah hal yang baru (yang di buat oleh muhammad saw. sendiri) akan tetapi cara ini adalah cara rabbani yang allah swt. telah ajarkan kepada nabi-nya.

kedelapan: bukan suatu keharusan seorang muslim merubah kemungkaran secara langsung di depannya, akan tetapi ia hanya berkewajiban menasihati dan menjelaskan serta yakin akan hal tersebut dan hasilnya di serahkan kepada allah swt.

kesembilan: dalam memerintahkan yang makruf harus bersikap adil (pertengahan) tidak dengan sikap yang melampaui batas karena hal tersebut tercela, maka sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk rasulullah saw.

kesepuluh: jelaslah bahwasanya sejarah rasulullah saw. dan sunnah muhammad saw. memuat manhaj atau program kehidupan dan bukan berisikan tentang kisah-kisah dan riwayat-riwayat saja, akan tetapi  sunnah rasulullah saw. adalah kitab kehidupan dan manhaj atau program bagi umat muhammad saw.  shalawat dan salam kepada nabi kita baginda rasulullah muhammad saw.

 

bagai berikut:

pertama: pentingnya memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar dalam islam secara umum dan dalam kehidupan rasulullah saw. secara khusus.

kedua: panutan dan teladan secara mutlak (tiada duanya ) ialah rasulullah saw., yang tergambar dengan perannya dalam memperbaiki kekeliruan yang di lakukan oleh umatnya, yaitu umat dakwah dan ijabah ( yang memenuhi panggilan).

ketiga: beraneka ragam cara dan teknik rasulullah saw. dalam memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar , anjuran dan ancaman.

keempat: pada umumnya dalam mengingkari atau menegur suatu perbuatan yang mungkar rasulullah saw. memakai lafadz-lafadz yang umum seperti sabdanya: "kenapa (keadaan) suatu kaum…", atau "kenapa (keadaan) salah seorang diantara kalian (begini)…".

kelima: adahlah suatu hal yang darurat memerintahkan yang makruf dan melarang yang mungkar dalam hal ibadah-ibadah dan adat, demi untuk meluruskan perjalanan kehidupan dalam masyarakat muslim.

keenam: seorang da'i harus menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang sudah semestinya di miliki oleh seorang da'i, seperti ikhlas, ramah, dan mempermudah urusan orang lain, berilmu dan lain-lain sebagainya.

ketujuh: sebuah keterangan yang jelas bahwa rasulullah saw. memakai cara yang tegas jika keadaannya menginginkan demikian atau darurat, dan mempergunakan cara yang lemah lembut dan ramah jika keadaannya tidak perlu di kerasi, dan cara ini bukanlah hal yang baru (yang di buat oleh muhammad saw. sendiri) akan tetapi cara ini adalah cara rabbani yang allah swt. telah ajarkan kepada nabi-nya.

kedelapan: bukan suatu keharusan seorang muslim merubah kemungkaran secara langsung di depannya, akan tetapi ia hanya berkewajiban menasihati dan menjelaskan serta yakin akan hal tersebut dan hasilnya di serahkan kepada allah swt.

kesembilan: dalam memerintahkan yang makruf harus bersikap adil (pertengahan) tidak dengan sikap yang melampaui batas karena hal tersebut tercela, maka sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk rasulullah saw.

kesepuluh: jelaslah bahwasanya sejarah rasulullah saw. dan sunnah muhammad saw. memuat manhaj atau program kehidupan dan bukan berisikan tentang kisah-kisah dan riwayat-riwayat saja, akan tetapi  sunnah rasulullah saw. adalah kitab kehidupan dan manhaj atau program bagi umat muhammad saw.  shalawat dan salam kepada nabi kita baginda rasulullah muhammad saw.

 

Previous article
Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day