1. Articles
  2. Lorong Hati
  3. Rela mengorbankan harta

Rela mengorbankan harta

Auther : Syaikh Ibrahim bin Abdullah ad-Duwaisy
Under category : Lorong Hati
2342 2013/02/05 2024/11/17

Kalau kita mau sadar, maka sesungguhnya pada tiap hati mempunyai kunci, sedangkan harta saat ini merupakan kunci terbanyak untuk bisa membuka hati, terlebih pada zaman sekarang ini. Dan panutan kita jauh-jauh hari telah mengisyaratkan hal tersebut dalam sabdanya:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( إِنِّي لَأُعْطِي الرَّجُلَ وَغَيْرُهُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْهُ خَشْيَةَ أَنْ يَكُبَّهُ اللَّهُ فِي النَّارِ )) [رواه البخاري].

"Sesungguhnya aku memberi seseorang, sedangkan yang lainnya (aku tinggalkan) karena lebih aku cintai, karena aku merasa takut nanti Allah akan memasukan dirinya kedalam neraka (disebabkan harta tersebut)."  HR Bukhari dari Sa'ad bin Abi Waqash.

Dahulu pada penaklukan kota Makkah, Shofwan bin Umayyah lari karena merasa takut dari kaum muslimin, setelah permusuhan yang begitu kuat untuk menentang perkembangan dakwah Islam, disamping itu juga, tipu daya serta makarnya dengan menyuruh membunuh Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Maka pada waktu itu Rasulallah memberi jaminan keamanan baginya, tatkala mendengarnya, iapun kembali dan menghadap Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, lalu dirinya minta ditangguhkan selama dua bulan untuk memikirkan masuk Islam. Dan Rasulallah pun berkata padanya: 'Bahkan dirimu saya tangguhkan selama empat bulan'. Setelah itu dia keluar ikut peperangan Hunain dan Tha'if bersama Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam masih dalam keadaan kafir.

 Setelah selesai pengepungan kota Tha'if, dan Rasulallah melihat kepada ghanimah, beliau melihat Shofwan sedang jauh memandang ke sebuah lembah yang penuh dengan onta dan kambing, maka Nabi mendekati lalu menatapnya sembari mengatakan; "Apakah engkau suka dengan ini, wahai Abu Wahb? Ia, jawabnya. Maka Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya: "Itu semua dengan segala isinya untukmu". Shofwan berkata dihadapan beliau: 'Tidak ada seorangpun yang membikin senang orang lain, sampai seperti ini melainkan seorang Nabi. Aku bersaksi bahwasannya tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusanNya'.

Saudaraku yang saya cintai..

 Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam telah mampu dengan sentuhan lembut seperti ini, dan cara menghadapi orang yang menakjubkan, beliau bisa sampai kepada hati yang lalu membukanya untuk bisa mengenali kebenaran dengan sendirinya.

 Kenapa harus bakhil dan pelit? Kenapa kita begitu kuat memegang harta, enggan untuk menghadiahkan pada orang lain? Seakan-akan kemiskinan telah menunggu dihadapannya, ketika dia mau membantu, menderma dan berinfak pada orang lain. 

 

Previous article Next article

Articles in the same category

Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day