1. Articles
  2. DIINUL-HAQ
  3. Kedua belas: Konsep Islam Dalam Menjelaskan Musuh-Musuh Tersembunyi dan Cara Menghindarinya

Kedua belas: Konsep Islam Dalam Menjelaskan Musuh-Musuh Tersembunyi dan Cara Menghindarinya

Under category : DIINUL-HAQ
4174 2013/11/14 2024/12/17

Allah ta’ala menjelaskan di dalam Al Qur’an bahwa hamba-Nya yang muslim mempunyai musuh-musuh yang hendak menyeretnya kepada kebinasaan di dunia dan akhirat. Jika ia mematuhi dan mengikutinya.

Maka Allah memperingatkan dari musuhnya dan menjelaskan jalan menyelamatkan diri darinya. Musuh-musuh tersebut adalah;

Pertama: syaitan yang terkutuk, yang mendorong musuh-musuh yang lain dan menggerakkannya melawan manusia. Dialah musuh bapak kita Adam dan ibu kita Hawa yang telah mengeluarkan keduanya dari surga. Dia merupakan musuh abadi bagi keturunan Adam hingga berakhirnya dunia. Ia bekerja keras untuk menjerumuskan mereka kepada kekafiran hingga Allah mengekalkan mereka ke neraka bersama-sama -kita berlindung kepada Allah-. Dan siapa yang tak mampu ia jerumuskan kepada kekafiran maka ia berusaha menjerumuskannya pada berbagai kemaksiatan yang mengakibatkan ia mendapat murka dan siksa Allah.

Syaitan merupakan ruh yang berjalan dalam tubuh manusia pada aliran darah. Syaitan memasukkan bisikan-bisikan ke dalam dada manusia dan dia buat keburukan tampak indah hingga manusia terjerumus dalam kenistaan jika mentaatinya.

Jalan menyelamatkan diri darinya sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah ta’ala, yaitu: seorang muslim jika sedang marah  atau tergerak untuk melakukan kemaksiatan supaya mengucapkan :

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

 “Saya berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.”

 Lalu tidak melampiaskan kemarahannya dan tidak melakukan maksiat. Dan sepatutnya ia menyadari bahwa yang mendorong kepada keburukan yang terlintas dalam dirinya adalah syaitan untuk  menjerumuskannya pada kebinasaan, setelah itu syaitan berlepas diri darinya.

Allah ta’ala berfirman :

 

 “Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS.Fathir: 6).

Musuh kedua: Hawa nafsu. Dari hawa nafsu inilah terkadang manusia merasakan keinginan untuk menolak kebenaran dan meninggalkannya jika ada orang yang menjelaskan kepadanya. Demikian pula keinginan untuk menolak hukum Allah ta’ala karena berseberangan dengan keinginannya.

Berangkat dari hawa nafsu inilah perasaan lebih didahulukan daripada kebenaran dan keadilan. Jalan menyelamatkan diri dari musuh ini adalah seorang hamba hendaknya memohon perlindungan kepada Allah ta’ala dari mengikuti hawa nafsu dan jangan memenuhi dorongan hawa nafsunya sehingga tidak sampai ia ikuti. Namun ia mengatakan yang benar dan menerimanya sekalipun itu pahit dan memohon perlindungan kepada Allah dari syaitan.

Musuh ketiga: nafsu yang menyuruh kepada keburukan. Diantara suruhannya berbuat buruk apa yang dirasakan seseorang dalam dirinya, berupa; keinginan untuk melakukan syahwat yang diharamkan seperti zina, minum khamer, berbuka pada bulan ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan syariat dan perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah selain itu. Jalan menyelamatkan dari musuh ini adalah seorang hamba hendaknya memohon perlindungan kepada Allah ta’ala dari kejahatan dirinya dan dari syaitan, sabar menahan diri untuk tidak mengikuti syahwat yang diharamkan karena mencari ridha Allah sebagaimana ia sabar menahan dirinya dari makan atau minum yang sangat ia sukai namun makanan tersebut membahayakan dirinya sekiranya ia makan atau minum. Ia mengingat-ingat bahwa syahwat yang diharamkan ini cepat lenyap yang akibatnya penyesalan panjang.

Musuh keempat: syaitan berwujud manusia. Mereka adalah para pelaku kemaksiatan dari anak-cucu Adam yang telah dipermainkan syaitan. Jadilah mereka mengerjakan kemungkaran dan membuatnya nampak indah dihadapan orang yang bergaul dengan mereka. Jalan menyelamatkan dari musuh ini adalah waspada darinya, menjauhkan diri dan tidak bergaul dengannya.    

Previous article Next article
Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day