Search
Mutiara Keindahan Islam- 1
Segala puji bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla, kami memuji -Nya, meminta pertolongan dan ampunan -Nya, serta bertaubat kepada -Nya. Kami berlindung kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dari segala keburukan jiwa-jiwa kami dan kejelekan amal-amal kami. Barangsiapa yang di beri petunjuk oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla, maka tidak ada yang bisa menyesatkanya, dan barangsiapa yang di sesatkan oleh -Nya maka tidak akan ada yang bisa memberi petunjuk kepadanya.
Saya bersaksi bahwa tidak illah yang berhak untuk di sembah dengan benar melainkan Allah Shubhanahu wa ta’alla,, yang tidak ada sekutu bagi -Nya. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shalallhu ‘alaihi was allam adalah seorang hamba dan Rasul -Nya, shalawat serta salam semoga Allah Ta'ala selalu tercurahkan kepada beliau. Amma ba'du:
Sesungguhnya agama Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah agama yang paling sempurna di antara agama-agama yang lainnya, bahkan merupakan agama yang paling afdhol di antara yang lainya. Agama yang paling tinggi dan mulia kedudukannya. Yang di dalamnya mengandung keindahan, kesempurnaan, kebaikan, kasih sayang, adil, dan bijaksana, di mana tidak ada yang menyaksikan Allah Subhanahu wa ta'ala (dengan persaksian) yang sempurna, dan benar yang di bangun di atas keluasan ilmu dan hikmahnya (melainkan agama Islam), begitu pula persaksian terhadap Nabi -Nya bahwa beliau adalah seorang utusan yang benar yang di utus oleh Allah Ta'ala, begitu pula beliau adalah orang yang jujur lagi bisa di percaya, yang tidak terucap dari mulutnya yang bersumber dari hawa nafsunya, namun sebagaimana firman -Nya Allah Ta'ala:
قال الله تعالى : ﴿ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ ٤﴾ (سورة النجم : 4)
"Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". (QS an-Najm: 4).
Maka inilah agama Islam yang merupakan petunjuk yang paling besar, agama yang paling tinggi di dalam persaksianya kepada Allah Azza wa jalla pada sifat ke Esaan -Nya, dan kesempurnaan -Nya yang mutlak pada setiap sifat -Nya, demikian juga bagi Nabi -Nya dengan risalah yang di bawanya dan dengan kejujuranya.
Adapun maksud dalam goresan yang ada dalam buku dan catatan ini adalah menyalurkan ilmunya yang telah sampai kepada saya dengan menjelaskan pokok-pokok yang indah tentang agama yang agung ini. Maka saya mencoba (sedikit menjelaskan) walau pun ilmu dan pemahaman saya masih sangat jauh untuk bisa menerangkan secara rinci semua yang terkandung didalam agama ini, itu semua di karenakan kemulian yang terkandung di dalam ajaran Islam sangatlah banyak, keindahan dan kesempurnanya begitu luas untuk di sebutkan dalam sebuah buku yang ringkas seperti ini, begitu juga dalam cara menyampaikannya (mungkin juga banyak) sekali kekuranganya, apa lagi di dalam merinci setiap perkara yang ada secara detail, namun sebagaimana di katakan sesuatu yang tidak bisa di peroleh seluruhnya dan tidak bisa di capai semua tujuan utamanya, tidak sepatutnya untuk di tinggalkan, terlebih sesuatu yang telah di ketahui ilmunya, semua itu tidak bisa di jadikan alasan untuk di tinggalkan, yang di sebabkan oleh ketidak mampuannya dalam memahami, sehingga dia meninggalkannya, karena sesungguhnya Allah Azza wa jalla tidaklah membebani seseorang melainkan yang mampu di kerjakanya, Allah Ta'ala berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ مَا ٱسۡتَطَعۡتُمۡ ﴾ (سورة التغابن : 16)
"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu..". ( QS ath-Thaghaabun: 16 ).
Dikarenakan mengetahui sebuah ilmu tentang masalah tertentu mempunyai beberapa faidah yang sangat banyak sekali, di antaranya yaitu:
- Bahwa menyibukan (diri untuk menuntut dan memahami ilmu) pada sebuah permasalahan, apa lagi seperti pembahasan seperti ini yang merupakan masalah penting dan sangat mulia untuk di ketahui adalah termasuk bagian dari amal sholeh yang paling utama. Oleh karena itu memahami dan menelaah serta merenungi apa yang terkandung di dalamnya, melalui berbagai sarana untuk bisa memahaminya adalah suatu kebaikan yang seorang hamba seharunya menyibukkan diri untuk hal tersebut, sehingga waktu yang di gunakan untuk hal tersebut akan menjadi hujah baginya di hadapan Allah Ta'ala pada hari kiamat nanti, dan bukan waktu yang akan menghakiminya.
- Bahwa seseorang ketika telah mengetahui nikmat (yang telah di perolehnya) kemudian menceritakannya pada orang lain akan nikmat tersebut adalah bukan suatu hal yang tercela bahkan hal itu telah ada perintahnya dari Allah Ta'ala dan Rasul -Nya. Kemudian hal itu juga merupakan amalan sholeh yang sangat besar, sehingga tidak perlu di ragukan lagi bahwa menelaah dalam masalah ini, menceritakan dan bertafakur tentangnya adalah termasuk dari bagian nikmat dari nikmat-nikmat yang paling mulia, Maha Suci Allah Shubhanahu wa ta’alla atas seluruh makhluk -Nya. Sedangkan nikmat tersebut adalah Islam yang mana Allah Subhanahu wa ta'ala tidak akan menerima agama seseorang dari kalangan umat manusia selain agama Islam. Maka dalam hal ini menjadikan topik pembicaraan kita (dalam nikmat yang agung ini) adalah sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah Azza wa jalla, dengan harapan agar selalu di tambah nikmat tersebut.
- Bahwa manusia, mereka saling berbeda satu sama lain dalam masalah tingkat dan kesempurnaan iman, dengan perbedaan yang sangat menonjol. Oleh karena itu ketika seorang hamba lebih paham dan tahu akan kandungan agama ini, di tambah lagi lebih kuat di dalam mengagungkanya, kemudian merasa bahagia dan senang dengannya, maka keimanan dirinya akan menjadi lebih sempurna dan lebih kuat dalam memeluk apa yang di yakininya. Oleh sebab itu sesungguhnya memahami dan mengetahui perkara ini termasuk hidayah untuk memahami pada semua pokok-pokok iman di mana hal itu merupakan salah satu pondasinya.
- Bahwa termasuk dari (bentuk) dakwah dalam mengajak orang untuk mau masuk ke agama Islam yang paling besar adalah menjelaskan apa yang terkandung di dalam agama tersebut, mulai dari keindahan yang terkandung di dalamnya dan kebaikan-kebaikan yang ada, yang pada intinya adalah agar agama Islam itu bisa di terima (oleh semua orang), terlebih lagi oleh orang yang masih mempunyia akal sehat dan fitroh yang selamat. Kalau sekiranya ada orang-orang yang turun ke medan dakwah mengajak orang memeluk agama ini di mana mereka menjelaskan hakekat sesungguhnya yang terkandung di dalam agama serta menjelaskan adanya kemaslahatan yang sangat banyak yang di kandung di dalam agama ini bagi umat manusia, maka hal itu sudah cukup mewakili, bahkan itu sudah lebih dari mencukupi, tujuannya adalah supaya manusia yang berada di luar agama ini bisa tertarik sehingga mau masuk ke dalam agama Islam.