1. Articles
  2. Obat Bagi Hati Yang Lalai
  3. PENUTUP

PENUTUP

Under category : Obat Bagi Hati Yang Lalai
1851 2013/03/09 2024/11/11

Imam Ibnul Qoyim mengatakan: "Sesungguhnya majelis dzikir (tempat mengkaji ilmu.pnt) adalah majelisnya para malaikat sedangkan majelisnya orang yang senang bermain ( menyia-yiakan waktu) dan lalai adalah majelisnya para setan, maka lihat dan pilihlah mana yang lebih menyenangkan dan utama bagi seorang hamba Allah karena pada akhirnya nanti dia akan di kumpulkan bersamanya baik ketika di dunia maupun ketika di akhirat nanti".[1]

Sesungguhnnya zaman kita sekarang ini adalah zamannya orang-orang yang lalai, jika engkau kurang percaya maka lihatlah keadaan orang-orang yang berada di muka bumi ini, perhatikan bagiamana keadaan para penghuni bola dunia ini maka kebanyakannya adalah seperti hasil penglihatanmu?.

Engkau akan melihat di depan matamu begitu banyaknya tempat-tempat untuk bermain, tempat hiburan, toko-toko yang mengkhususkan menjual alat-alat para bola, bermain, dan seterusnya.

Setelah itu bandingkan bagaimana keadaannya tempat-tempat tersebut dengan tempat-tempat ibadah dan majelis ilmu, maka kamu akan dapati bahwa sesuatu yang akan melalaikan dari mengingat Allah dan negeri akhirat lebih banyak dari pada kelompok yang kedua. Dan bagi orang yang berani berkorban serta mau meninggakan tempat-tempat yang melalaikan tersebut kemudian berpindah dan memilih untuk berteman dengan teman-teman yang shalih dan duduk di dalam rumah-rumah Allah (masjid) sambil berkumpul untuk mempelajari ilmu maka Allah pun akan memuliakan dirinya dengan balasan yang sangat besar di sebabkan pengorbanan itu yang telah ia lakukan, Karena sesungguhnya setiap kali ada daya tarik yang semakin banyak dari sesuatu yang menggiurkan sedangkan seseorang itu malah mengikat dirinya maka ia akan mendapat balasan lebih besar dari itu semua, oleh karena itu maka balasan bagi orang-orang yang shalih pada ahkir zaman nanti lebih besar itu di sebabkan karena mereka menahan dari segala hal yang menggoda hawa nafsunya, tidak ikut-ikutan kepada fitnah dengan segala bentuknya.

Akhirnya kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menjaga kita dari kelalaian, sebab-sebabnya serta jalan yang mengarah kepadanya, sebagaimana kita memohon kepada Allah agar di jauhkan kita semua dari su'ul khatimah (kematian yang buruk) dan semoga Allah menjadikan kita sebagai hambaNya yang selalu mengingatNya serta mensyukuri segala nikmat yang telah di limpahkan kepada kita, demikian pula kita memohon semoga Allah selalu menolong kita untuk beribadah sesuai yang di inginkanNya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do'a.

Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, keluarga serta para sahabatnya.



[1] . al-Wabil Shoyib hal: 65.

Previous article
Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day