Search
Firqah-Firqah Yang Keluar Dari Islam
Terdapat di dunia Islam firqah-firqah [kelompok] keluar dari Islam, mereka mengaku sebagai orang-orang Islam, akan tetapi pada hakikatnya bukan golongan Islam, karena aqidahnya adalah aqidah yang meingkari Allah, ayat-ayat-Nya, dan keEsaan-Nya.
Diantara kelompok-kelompok ini adalah:
Aliran Kebatinan yang meyakini hulul [menyatunya Tuhan dalam makhluk] dan re-inkarnasi (penjelmaan kembali kedunia bagi yang telah mati), berkeyakinan bahwa nash-nash syara` memiliki makna batin yang berbeda dengan makna zhahir yang diterangkan oleh Rasulullah r dan ijma` kaum muslimin, dan makna batin tersebut mereka yang mengarangnya sesuai dengan hawa nafsu mereka [1].
Asal mula kebatinan adalah bahwa sekelompok orang Yahudi dan Majusi serta kaum filosof yang atheis tatkala tersudutkan oleh penyebaran Islam, mereka berkumpul dan bermusyawarah untuk membuat suatu aliran madzhab dimaksudkan dengan madzhab tersebut memporak-porandakan kaum muslimin, mengacaukan pemikiran tentang makna-makna Al Qur’an yang agung sehingga mereka bisa memecah belah kaum muslimin.
Maka mereka membuat madzahab yang merusak ini, dan mengajak yang lainnya untuk memeluknya, mereka mengaku masih dari ahlul bait [keluarga rasul], mereka mendakwakan bahwa mereka sebagai pembelanya agar mereka lebih bisa menyesatkan orang awam, maka mereka dapat menjaring banyak orang-orang bodoh dan mereka sesatkan dari kebenaran.
Diantara kelompok tersebut adalah Qadiyaniah, dinisbahkan kepada Ghulam Ahmad Al Qadiyani yang mengaku sebagai Nabi, dan mengajak orang awam di India dan disekitarnya untuk beriman kepadanya, dia serta pengikutnya telah diperalat oleh Inggris selama mereka menjajah India, Inggris telah memberikan harta yang banyak sehingga diikuti oleh kebanyakan orang-orang bodoh, maka muncullah aliran Al Qadiyaniah yang menampakkan diri sebagai kelompok Islam.
Sementara ia berusaha untuk menghancurkannya dan mengeluarkan orang yang ia pengaruhi semampunya dari ruang lingkup Islam, ia dikenal mengarang buku Tashdiq Baraahiini Ahmadiyah [pembenaran bukti-bukti Ahmadiyah] di dalamnya dia mendakwakan diri sebagai seorang Nabi, ia merubah makna teks-teks Islam, dan diantara yang ia selewengkan bahwa jihad dalam Islam telah dihapus, dan wajib bagi setiap muslim untuk berdamai dengan Inggris, ia mengarang saat itu juga buku yang ia beri judul: Tiryaaqul Qulub[ Obat Hati].
Pendusta mati pada tahun 1908M setelah menyesatkan orang banyak dan memandatkan tugas da’wahnya kepada penggantinya seorang yang sesat yang dinamai Hakim Nuuruddiin.
Dan diantara kelompok yang keluar dari Islam Firqah yang dinamai Bahiyyah, didirikan pada permulaan abad ke- 19 masehi di Iran oleh seorang yang bernama Ali Muhammad, atau Muhammad Ali As-Syirozi, dia dari Firqah Syiah itsna `asyariyyah (dua belas), kemudian terkenal dengan madzhab tersendiri.
Dia mengaku bahwa dirinya adalah Al-Mahdi yang dinanti, kemudian dia mengaku bahwa Allah Yang Maha Tinggi menitis dalam dirinya, jadilah dia tuhan manusia – Maha Tinggi Allah dari apa yang dikatakan orang kafir yang bejat- dan ia mengingkari kebangkitan, perhitungan, surga, neraka, ia mengikuti idiologi kaum Brahma dan Budha yang kafir, menggabungkan antara agama Yahudi, Kristen dan Islam, tidak ada perbedaan antara ketiganya, kemudian mengingkari keNabian Penutup para rasul Muhammad r, ia mengingkari banyak sekali hukum Islam.
Kemudian setelah mati diwarisi oleh pendukungnya yang menamakan dirinya [Al-Baha’] ia sebarkan ajarannya dan banyak pengikutnya maka firqah ini dinisbahkan kepadanya, dan diberi nama : Bahaiyyah.
Diantara firqah yang keluar dari Islam walaupun mereka mengaku sebagai orang Islam, dengan melakukan shalat,puasa, haji adalah firqah Syiah yang jumlah pengikutnya sangat banyak.
Mereka menyatakan bahwa Jibril alaihissalam telah khianat dalam mengemban risalah, karena ia memberikannya kepada Muhammad r, padahal seharusnya diberikan kepada Ali t.
Sebagian mereka mengatakan Ali adalah Allah, mereka melampaui batas dalam mengagungkannya dan mengagungkan anak keturunannya dan Fatimah istrinya serta Khadijah ibunya –radhiyallahu `anhum – bahkan mereka telah menjadikannya sebagai tuhan-tuhan selain Allah dengan menyeru mereka, serta berkeyakinan bahwa mereka adalah maksum, kedudukan mereka di sisi Allah lebih besar dari kedudukan para Rasul `alaihimussalam.
Mereka berkata bahwa Al-Qur’an yang ditangan kaum muslimin sekarang didalamnya ada tambahan dan kekurangan, mereka menjadikan buat mereka mushaf khusus, mereka karang di dalamnya ayat-ayat dan surat-surat dari diri mereka sendiri, mereka mencaci maki orang yang paling utama di kalangan kaum muslimin setelah Nabi, yaitu: Abu Bakar dan Umar t mereka mencaci maki Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu `anha, beristighatsah dengan Ali dan anak-anaknya pada waktu sulit maupun senang, memohon kepada mereka.
Mereka menamakan diri dengan syi`ah, yaitu syi`ah (kelompok) Ahlu Bait, sedangkan Ali dan keluarganya berlepas diri dari mereka, karena mereka mengangkat Ali sebagai tuhan selain Allah, mereka berdusta atas nama Allah, merubah kalam-Nya -Maha Tinggi Allah dari apa-apa yang mereka katakan-.
Firqah-firqah kafir yang telah kami sebutkan adalah sebagian dari firqah kafir yang mengaku sebagai orang Islam padahal mereka menghancurkan dari dalam, maka sadarlah -wahai orang yang berakal, wahai muslim di setiap tempat- bahwa Islam bukan hanya pengakuan belaka, melainkan mengenal AlQur’an, mengenal hadits Rasul r, yang shahih dan mengamalkannya.
Maka hayatilah Al-Qur’an Yang Agung, dan hadits-hadits Rasul Muhammad r, engkau akan mendapatkan petunjuk, cahaya, jalan yang lurus yang mengantarkan orang yang menitinya kepada kebahagiaan di surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbul Alamin.
[1] Kelompok bathiniyah terpecah lagi kepada beberapa golongan, ajaran mereka tersebar di Syam, India, Iran, Irak, dan lain-lain. Dan diantara pecahan aliran ini adalah: Al Qadiyaniyah, Al Bahaiyah.