1. Articles
  2. Pembahasan Seputar Aqidah
  3. Muqadimah

Muqadimah

Under category : Pembahasan Seputar Aqidah
3387 2013/05/02 2024/12/17

Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, satu-satunya Dzat yang berhak untuk meneriman pujian dari seluruh makhluk. Yang tak terhitung jumlah pujian serta yang memujiNya. BagiNya Kemulian mutlak dari pertama sampai akhir.

     Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Dia semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, tidak pula tandingan, semisal serta yang serupa denganNya.

     Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Amma ba'du:

     Ini adalah risalah tentang "Ringkasan Aqidah" yang aku khsususkan untuk penduduk Syam. Yang telah mewarisi negeri dan rumah mereka setelah sekian lama berada di bawah cengkeraman orang-orang Nasrani, kemudian di teruskan oleh kelompok Bathiniyah beberapa generasi lamanya. Di mana, kekuasan yang mereka pegang, sambil di ikuti dengan fitnah dan perubahan pada kebanyakan pokok ajaran Islam serta cabang-cabangnya.  

     Dan ada beberapa orang dari penduduknya serta selain mereka yang meminta kepadaku, agar menulis sebuah jawaban tentang pertanyaan yang akan di ajukan kepada seorang hamba kelak pada hari pembalasan. Kemudian tentang hak Allah yang harus di tunaikan oleh seorang hamba, yang merupakan wasiatnya nabi Nuh serta para nabi setelah beliau. Yang di tutup dengan risalah Islam, yang diturunkan kepada Nabi yang buta tentang baca tulis, nabi kita Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam. Allah ta'ala berfirman:

﴿ شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحٗا وَٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهِۦٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ ١٣ ﴾ [الشورى :13 ] 

"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya".  (QS asy-Syuura: 13).


      Seiring dengan banyaknya syahwat serta ketamakkan dunia maka timbullah hawa nafsu yang dituruti. Dan dengan banyaknya hawa nafsu ini maka muncullah berbagai macam bentuk pemikiran, sehingga dengan adanya macam pemikiran tersebut timbullah kelompok dan golongan.


     Dan manakala lisan orang Arab mulai kelu dan lemah, bagi penduduknya serta orang lain, maka dengan mudahnya penyelewengan, kerancuan, serta adanya campur tangan terhadap hadits-hadits Nabi serta ayat-ayat ilahi di lakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.


    Jika kelompok sempalan yang pertama muncul pada generasi pertama serta setelahnya begitu mudahnya, maka sudah barang tentu pada generasi dan zaman sesudahnya, mereka sangat mudah dan bebas melenggang. Kemudian apa yang terdapat di dalam syahwat dan syubhat, maka sesungguhnya syubhat tersebut adalah bagian dari syahwat itu sendiri, yang kemudian berubah menjadi sebuah kerancuan. Kemudian setelah itu berubah menjadi sebuah madzhab yang di ikuti.  Selanjutnya manusia mengambilnya begitu saja tanpa mengetahui mana ujung pangkalnya. Sebagaimana yang di jelaskan dalam firmanNya:

﴿  أَفَكُلَّمَا جَآءَكُمۡ رَسُولُۢ بِمَا لَا تَهۡوَىٰٓ أَنفُسُكُمُ ٱسۡتَكۡبَرۡتُمۡ فَفَرِيقٗا كَذَّبۡتُمۡ وَفَرِيقٗا تَقۡتُلُونَ ٨٧ ﴾ [البقرة : 87 ]

"Apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? (QS al-Baqarah: 87).


      Di sebutkan dalam ayat, bahwa hawa nafsu berubah menjadi bentuk kesombongan, kemudian di lanjutkan menjadi mendustakan lalu permusuhan. Demikianlah keadaan seluruh kelompok, golongan serta pemikiran yang sesat pada setiap umat.

     Dan Allah ta'ala telah menurunkan kebenaran serta petunjuk kepada NabiNya shalallahu 'alaihi wa sallam. oleh karena itu, bagi siapa saja yang ingin menciduknya dalam keadaan masih jernih, maka hendaknya langsung mengambil dari sumber pokoknya sebelum tercampuri dengan pemikiran serta akal manusia.


     Karena wahyu tak ubahnya bagaikan air, sedangkan akal seperti wadahnya. Allah tabaraka wa ta'ala menurunkan wahyu, lalu meletakkan di sanubari Nabinya shalallahu 'alaihi wa sallam, selanjutnya Nabi mengajarkan kepada para sahabatnya. Setelah itu para sahabat menularkan kepada para tabi'in.


      Sehingga tiap kali bertambah kurun zaman maka bertambah pula kotoran yang mengkontaminasi wahyu tersebut. Maka bisa disimpulkan bahwa wadah yang paling bersih ialah wadah pertama, yaitu Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, kemudian para sahabat.

     Di riwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya, dari Abu Musa, dia berkata: 'Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « وَأَنَا أَمَنَةٌ لأَصْحَابِى فَإِذَا ذَهَبْتُ أَتَى أَصْحَابِى مَا يُوعَدُونَ وَأَصْحَابِى أَمَنَةٌ لأُمَّتِى فَإِذَا ذَهَبَ أَصْحَابِى أَتَى أُمَّتِى مَا يُوعَدُونَ. » [أخرجه مسلم]

"Aku adalah amanah bagi para sahabatku, maka jika aku telah tiada, datang para sahabatku sesuai apa yang mereka kumpulkan. Dan para sahabatku adalah amanah bagi umatku, sehingga bila mereka telah meninggal, datang umatku sesuai dengan apa yang mereka terima". HR Muslim no: 2531.


 

    Maka, agama tidak boleh di ambil melainkan dari wahyu baik al-Qur'an maupun sunnah. Allah ta'ala berfirman:

 ﴿ هُوَ ٱلَّذِي بَعَثَ فِي ٱلۡأُمِّيِّ‍ۧنَ رَسُولٗا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ ٢ ﴾. [الجمعة : 2]

"Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah)".  (QS al-Jumu'ah: 2).

    Maka, bisa di pastikan bahwa setiap ilmu di dalam agama yang terambil dari selain keduanya, sama saja masuk dalam ketegori kebodohan.


     Dan pemahaman yang paling benar tentang wahyu adalah pemahamannya para sahabat radhiyallahu 'anhum. Oleh karena itu, kami selalu mengingatkan pada setiap perkara dengan dalil yang sesuai dengan wahyu, kemudian yang sesuai dengan pemahaman para sahabat, yang telah berkumpul di atas generasi terbaik. Maka dari situ kami katakan

Next article

Articles in the same category

Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day