1. Articles
  2. Pembahasan Seputar Aqidah
  3. Bab Ketujuh

Bab Ketujuh

Under category : Pembahasan Seputar Aqidah
1740 2013/05/09 2024/10/11

 

al-Qur'an adalah firman Allah, baik yang tertulis, di dengar maupun di hafal

 

 

      Al-Qur'an adalah firman Allah azza wa jalla. Allah berbicara dalam al-Qur'an secara hakekat, dengan huruf, ayat serta suratnya.

     Kita tidak katakan: 'Bahwa al-Qur'an adalah ungkapan  dari makna, yang tidak ada kaitannya dengaNya'. Maka kita katakan:' Allah senantiasa memiliki sifat berbicara bila menghendaki'. Allah ta'ala berfirman:

 

﴿ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكۡلِيمٗا ١٦٤ ﴾ [ النساء: 164]

 

"Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung".  (QS an-Nisaa': 164).

 

Hal tersebut lebih di pertegas lagi, dalam keterangan ayat yang lain, Allah menyatakan:

 

﴿ وَلَمَّا جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّه ﴾ [ الأعراف :143]

 

"Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berkata (langsung) kepadanya".  (QS al-A'raaf: 143).

 

Sedangkan firmanNya ada ucapan yang benar, Allah ta'ala berfirman:

 

﴿ وَٱللَّهُ يَقُولُ ٱلۡحَقَّ ٤﴾ [ الأحزاب: 4]

"Dan Allah mengatakan yang benar".  (QS al-Ahzab: 4).

 

Dan apa yang dihafal dalam dada dari al-Qur'an adalah firman Allah azza wa jalla. Allah ta'ala firman:

 

﴿بَلۡ هُوَ ءَايَٰتُۢ بَيِّنَٰتٞ فِي صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَۚ ٤٩﴾. [ العنكبوت :49]

 

"Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu". (QS al-'Ankabuut: 49).

 

Juga yang terdengar di telinga. Allah tabaraka wa ta'ala menjelaskan hal itu dalam ayatNya:

 

﴿ وَإِنۡ أَحَدٞ مِّنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ٱسۡتَجَارَكَ فَأَجِرۡهُ حَتَّىٰ يَسۡمَعَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ٦ ﴾

[ التوبة :6]

 

"Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah".  (QS at-Taubah: 6).

 

     Walaupun yang menyampaikan firman tersebut adalah Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam, namun, tetap tidak keluar dari penamaan firman Allah tabaraka wa ta'ala.

     Demikian juga, bahwa al-Qur'an yang  tertulis di tulisan juga firman Allah. Sebagaimana yang di katakan oleh Allah ta'ala di dalam firmanNya:

 

﴿ (وَكِتَٰبٖ مَّسۡطُورٖ ٢ فِي رَقّٖ مَّنشُورٖ ٣﴾  [ الطور : 2-3]

 

"Dan kitab yang ditulis. pada lembaran yang terbuka". (QS ath-Thuur: 2-3).

 

     Yang Allah jaga di dalam lauful mahfud yang berada di sisiNya. Seperti yang di jelaskan dalam firmanNya:

 

"Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh".  (QS al-Buruuj: 21-22).

 

Dan juga dalam firmanNya yang lain, Allah menegaskan kembali:

 

﴿ وَإِنَّهُۥ فِيٓ أُمِّ ٱلۡكِتَٰبِ لَدَيۡنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ ٤﴾. [ الزخرف: 4]

 

"Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam Induk Al kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah".  (QS az-Zukhruf: 4).

 

     Walaupun apa yang di tulis dalam tulisan tidak keluar dari penamaan firman Allah, akan tetapi, kertas untuk menulis adalah makhluk, alatnya juga makhluk, namun,  Allah ta'ala menyatakan:

 

 ﴿ وَلَوۡ نَزَّلۡنَا عَلَيۡكَ كِتَٰبٗا فِي قِرۡطَاسٖ ٧﴾ [ الأنعام :7]

 

"Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas".  (QS al-An'aam: 7).

 

     Didalam ayat dijelaskan, bahwa yang ditulis, dalam hal ini adalah firman Allah, adalah beda sedangkan tempat untuk menulis dalam ayat adalah kertas, ini juga beda dari yang pertama.

 

     Pada ayat yang lain, Allah azza wa jalla menetapkan bahwa al-Qur'an merupakan firmanNya, dan jika sekiranya engkau menulis al-Qur'an tersebut, maka pena yang engkau gunakan adalah makhluk. Masuk pada kategori makhluk. Sebagaimana yang Allah terangkan dalam ayatNya:

 

﴿ وَلَوۡ أَنَّمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ مِن شَجَرَةٍ أَقۡلَٰمٞ وَٱلۡبَحۡرُ يَمُدُّهُۥ مِنۢ بَعۡدِهِۦ سَبۡعَةُ أَبۡحُرٖ مَّا نَفِدَتۡ كَلِمَٰتُ ٱللَّهِۚ ٢٧﴾. [ لقمان: 27]

 

"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah".  (QS Luqman: 27).

 

Dalam ayat yang lain, Allah ta'ala berfirman:

 

﴿ قُل لَّوۡ كَانَ ٱلۡبَحۡرُ مِدَادٗا لِّكَلِمَٰتِ رَبِّي لَنَفِدَ ٱلۡبَحۡرُ قَبۡلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَٰتُ رَبِّي وَلَوۡ جِئۡنَا بِمِثۡلِهِۦ مَدَدٗا ١٠﴾  [ الكهف :109]

 

"Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat       Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".  (QS al-Kahfi: 109).

 

     Maka, apa yang di tulis melalui pena, serta tidak di tulis dengan menggunakan pena, sama, seluruhya termasuk firman Allah azza wa jalla.

     Dan barangsiapa yang mengatakan bahwa kalamullah (firman Allah) adalah makhluk, sungguh dirinya telah kafir. Karena kalam (berbicara) termasuk sifat dari salah satu sifat-sifatNya. Sedangkan Allah ta'ala membedakan antara makhluk dan firmanNya. Allah menegaskan dalam firmanNya:

 

﴿ إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُغۡشِي ٱلَّيۡلَ ٱلنَّهَارَ يَطۡلُبُهُۥ حَثِيثٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتِۢ بِأَمۡرِهِۦٓۗ أَلَا لَهُ ٱلۡخَلۡقُ وَٱلۡأَمۡرُۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٥٤ ﴾         [ الأعراف :54]

 

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam".  (QS al-A'raaf: 54).

 

     Di dalam ayat, Allah membedakan antara makhlukNya, yaitu langit dan bumi, matahari, bulan, dan bintang-bintang, dengan perintahNya, yaitu firmanNya subhanahu yang membentuk seluruh makhluk-makhluk tersebut. Allah ta'ala berfirman: "(Masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya".

 

     Demikian juga, Allah yang menciptakan suara para pembaca al-Qur'an. Yaitu dengan menciptakan dua bibir, lidah, tenggorokan, air liur, harakat, dan hawa. Akan tetapi, ini tidak menafikan adanya sesuatu yang di dengar dari al-Qur'an adalah firman Allah. Seperti yang di jelaskan dalam firmanNya:

 

﴿ وَقَدۡ كَانَ فَرِيقٞ مِّنۡهُمۡ يَسۡمَعُونَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ٧٥﴾. [ البقرة :75]

 

"Padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah".  (QS al-Baqarah: 75).

 

      Yang terdengar juga firman Allah, kalau seandainya al-Qur'an tersebut dibaca oleh qori', maka itu merupakan kalamullah (firman Allah).  Sebagaimana yang di katakan oleh sebagian para ulama: 'Suara adalah suaranya yang membaca, namun yang di ucapkan adalah firman Allah'.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Previous article Next article

Articles in the same category

Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day