1. Articles
  2. Pembahasan Seputar Aqidah
  3. Bab Keenam

Bab Keenam

Under category : Pembahasan Seputar Aqidah
1864 2013/05/07 2024/04/26

Nama-nama Allah serta sifat-sifatNya, di antara orang yang menafikan dan menetapkan

 

      Allah mempunyai sifat-sifat yang tinggi serta nama-nama yang indah. Dan tidak ada seorangpun yang lebih tahu tentang nama-nama dan sifat-sifatNya kecuali Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga kita menafikan apa yang telah dinafikan oleh Dirinya, dan menetapkan bagiNya sebagaimana Dia menetapkan untuk dirinya. Di dalam kitabNya dan sunah NabiNya shalallahu 'alaihi wa sallam.

      Kita juga meniadakan dari Allah segala kekurangan lalu menetapkan kebalikannya, kemudian kita menetapkan bagiNya setiap makna yang mengandung kesempurnaan lalu merinci, tanpa di barengi dengan takyif (membagaimanakan), tasybih (menyerupakaan), tamtsil (tidak pula memisalkan).

      Maka, barangsiapa yang mensifati Allah dengan kekurangan secara rinci, maka, kita juga harus menafikan darinya secara rinci. Sebagaimana Allah ta'ala telah menafikan untuk dirinya sendiri dari istri dan anak. Seperti yang tercantum dalam firmanNya:

﴿ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُۥ وَلَدٞ وَلَمۡ تَكُن لَّهُۥ صَٰحِبَةٞۖ ٞ ١٠١﴾ [ الأنعام :101]

"Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri". (QS al-'An'am: 101).

Dalam surat al-Ikhlas Allah menyatakan:

"Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan". (QS al-Ikhlas: 3).

Allah azza wa jalla juga menafikan bagi dirinya sifat bakhil yang diberikan oleh orang Yahudi, sebagaimana firmanNya:

﴿ وَقَالَتِ ٱلۡيَهُودُ يَدُ ٱللَّهِ مَغۡلُولَةٌۚ غُلَّتۡ أَيۡدِيهِمۡ وَلُعِنُواْ بِمَا قَالُواْۘ بَلۡ يَدَاهُ مَبۡسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيۡفَ يَشَآءُۚ ٦٤ ﴾ [ المائدة: 64]

"Qrang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbuka, Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki".  (QS al-Maa'idah: 64).

     Ketika berhadapan dengan ayat-ayat sifat, maka kita melewatkan sebagaimana wahyu itu datang, seperti yang datang tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah. Dalam hal ini, kita menetapkan hakekatnya, dan merasakan sebagian efeknya, tidak lebih dari sekedar itu. Karena Allah tidak ada sesuatu yang semisal denganNya, sebagaimana firmanNya:

﴿ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَيۡءٞۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ ١﴾ [ الشورى :11]

"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat".  (QS asy-Syuura: 11).

       Tidak boleh bagi kita mengqiyaskan sifat-sifat Allah dengan suatu apapun bentuknya, karena qiyas harus ada cabang dan asalnya terlebih dahulu. Maka, Allah adalah esa tidak ada yang semisal denganNya, tidak ada cabang yang menyamaiNnya, tidak pula, ada asal yang mengungguliNya. Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala urusan dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan.

Previous article Next article

Articles in the same category

Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day