1. Articles
  2. Pembahasan Seputar Aqidah
  3. Bab Pertama

Bab Pertama

Under category : Pembahasan Seputar Aqidah
1926 2013/05/02 2024/11/17

Agama Islam adalah agamanya para Nabi, agama yang benar yang tetap terjaga

 

     Islam merupakan satu-satunya agama Allah azza wa jalla, yang tidak mungkin, akan di terima agama seorang hamba baik dari kalangan insan maupun jin melainkan harus beragama Islam. Berdasarkan firman Allah ta'ala:

﴿وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ ٨٥﴾  [ ال عمران :85]

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu)".  (QS al-Imraan: 85).

Dan firmanNya:

﴿ إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ ﴾ [ ال عمران: 19 ]

"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam".  (QS al-Imraan: 19).

Dan Islam adalah agamanya seluruh para Nabi, seperti yang Allah ta'ala terangkan dalam firmanNya:

 

﴿وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِيٓ إِلَيۡهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدُونِ ٢٥ ﴾ [الأنبياء  : 25]

"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (QS al-Anbiyaa': 25).

Dalam kesempatan yang lain Allah berfirman:

﴿ إِنَّآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ كَمَآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ نُوحٖ وَٱلنَّبِيِّ‍ۧنَ مِنۢ بَعۡدِهِۦۚ وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَإِسۡمَٰعِيلَ وَإِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَٰرُونَ وَسُلَيۡمَٰنَۚ وَءَاتَيۡنَا دَاوُۥدَ زَبُورٗا ١٦٣ وَرُسُلٗا قَدۡ قَصَصۡنَٰهُمۡ عَلَيۡكَ مِن قَبۡلُ وَرُسُلٗا لَّمۡ نَقۡصُصۡهُمۡ عَلَيۡكَۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكۡلِيمٗا ١٦٤ رُّسُلٗا مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى ٱللَّهِ حُجَّةُۢ بَعۡدَ ٱلرُّسُلِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمٗا ﴾ [ النساء : 163-165 ]

"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud. Dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (mereka Kami utus) selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".  (QS an-Nisaa': 163-165).

    Setelah Allah tabaraka wa ta'ala menyebut nabiNya Nuh, Ibrahim, Ishaq, Ya'qub, Dawud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa, Harun, Zakaria, Yahya, Isa, Ilyas, Isma'il, Yasa'a, Yunus, Luth, kemudian Allah ta'ala berfirman:

 ﴿ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُۖ فَبِهُدَىٰهُمُ ٱقۡتَدِهۡۗ ٩٠ ﴾. [ الأنعام : 90]

"Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka".  (QS al-An'am: 90).

     Seluruh agama para nabi terpadu pada pokoknya, akan tetapi yang berbeda adalah pada sebagian cabangnya, namun, tidak semuanya. Yang berubah hanyalah cabang, akan tetapi, pokoknya tidak berubah sama sekali.

     Di mana Allah azza wa jalla telah mengutus untuk Bani Israil nabi Musa dan Isa, kemudian Allah menghapus dengan kitab Injil yang diturunkan kepada Isa, sebagian syari'at yang ada didalam kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa. Hal itu sebagaimana pernyataan Isa terhadap kaumnya:

 

﴿وَمُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَلِأُحِلَّ لَكُم بَعۡضَ ٱلَّذِي حُرِّمَ عَلَيۡكُمۡۚ وَجِئۡتُكُم بِ‍َٔايَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ٥٠﴾.[ال عمران: 50]

"Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku". (QS al-Imraan: 50).

     Nabi Musa dan Isa ialah dua nabi yang di utus kepada satu umat, namun, sebagian cabang syari'at keduanya berbeda, lantas bagaimana dengan nabi lain, yang diutus kepada umat yang lain pula?!

     Kemudian setelah itu tidak ada yang tersisa dari syari'at mereka melainkan pasti sudah dirubah, sebagaimana yang di tegaskan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam firmanNya:

﴿وَإِنَّ مِنۡهُمۡ لَفَرِيقٗا يَلۡوُۥنَ أَلۡسِنَتَهُم بِٱلۡكِتَٰبِ لِتَحۡسَبُوهُ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَمَا هُوَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَمَا هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ ٧٨﴾ [ال عمران : 78]

"Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, Padahal ia bukan dari Al kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", Padahal ia bukan dari sisi Allah. mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui".  (QS al-Imran: 78).

Dalam ayat lain, Allah ta'ala berfirman, menjelaskan akal busuk mereka:

﴿ يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ ٤٦ ﴾ [ النساء: 46]

"Mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya".  (QS an-Nisaa': 46).

    Sehingga ada jarak pemisah antara kebanyakan manusia dan tangga untuk sampai kepada kebenaran, sebagaimana yang di kehendaki oleh Allah azza wa jalla. Oleh karena itu, tidak ada jalan yang lebih tepat melainkan di utusnya nabi baru. Yang denganya Allah mengembalikan agamaNya yang lurus, yaitu dengan di utusnya nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam. Maka tak ada Islam, tidak pula agama yang benar melainkan agamanya. Allah ta'ala berfirman:

﴿وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٨٥ ﴾. [ال عمران : 85]

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi".  (QS al-Imraan: 85).

    Allah menjadikan risalah yang di embannya bagi seluruh umat, dari kalangan manusia maupun jin, orang arab maupun non arab. Sebagaimana yang di tegaskan dalam firmanNya:

﴿وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةٗ لِّلنَّاسِ بَشِيرٗا وَنَذِيرٗا وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٢٨﴾.[ سبأ : 28]

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan".  (QS Saba': 28).

     Di dalam hadits shahih, yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Rasulallah shalallahu 'alaihi wa sallam, bahwasannya beliau bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ! لاَ يَسْمَعُ بِى أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِىٌّ وَلاَ نَصْرَانِىٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ » [ أخرجه مسلم]

"Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditanganNya! Tidak ada seorangpun yang mendengar seruanku dari kalangan umat ini, dari Yahudi ataupun Nasrani, kemudian dirinya meninggal tidak beriman dengan apa yang aku bawa, melainkan dirinya pasti sebagai calon penghuni neraka". HR Muslim no: 153.

 

     Dan Allah azza wa jalla telah menjaga kesucian al-Qur'an dari penyelewengan serta perubahan, sebagaimana yang di tegaskan dalam firmanNya:

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya".  (QS al-Hijr: 9).

 

 

 

 

 

Previous article Next article

Articles in the same category

Website Muhammad Rasulullah saw.It's a beautiful day